Djarot Desak Pemalsu Surat Rekom PDIP Dipolisikan

Surabaya, IDN Times - Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat meminta DPC PDIP Kota Surabaya untuk melaporkan dugaan pemalsuan surat rekomendasi PDIP yang viral pada Senin (31/8/2020) ke pihak kepolisian. Djarot ingin memberikan pelajaran kepada pihak pemalsu dan penyebar surat rekom palsu itu.
1. Surat rekomendasi PDIP palsu menyebar
Djarot mengatakan bahwa surat rekomendasi yang mencatut nama Puti Guntur Soekarno dan Lilik Arijanto itu sempat menggegerkan internal PDIP. Banyak pesan masuk ke Djarot, utamanya ke Puti, untuk memastikan kabar tersebut. Pesan-pesan ini kemudian menjadi cukup mengganggu bagi mereka.
"Ini sudah memproduksi rekom palsu sekaligus menyebarkan melalui sosial media. Semua WA akhirnya masik ke Mbak Puti termasuk ke saya," ujar Djarot saat acara deklarasi pasangan Eri Cahyadi-Armuji, Rabu (2/9/2020).
2. Tanda tangan Megawati dan Hasto juga dipalsu
Lebih lanjut, surat rekomendasi abal-abal itu juga memalsukan tanda tangan milik Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Menurut Djarot tindakan tersebut sudah termasuk tindakan pidana yang seharusnya dipolisikan.
"Makanya dia datang ke sini untuk menyampaikan haknya, bukan hanya Mbak Puti tapi juga Bu Mega dan Mas Hasto dipalsu. Ada delik pidananya," tuturnya.
Baca Juga: Risma-Djarot Deklarasikan Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Surabaya
3. Sarankan buat laporan dua hari lagi
Djarot pun meminta Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono agar segera melaporkan pemalsuan dan penyebaran surat rekomendasi palsu tersebut ke polisi. Ia memberi target setidaknya dua hari lagi laporan polisi tersebut sudah dibuat.
"Saya minta ke Mas Adi, laporkan ke polisi. Tuntut dia. Supaya rakyat tahu, masyarakat tahu. Rekom dari PDI Perjuangan itu khusus, ada hologram khusus supaya tidak dipalsu. Kalau ada pemalsuan pasti ketahuan," ungkapnya.
4. Adi masih akan berkoordinasi lebih lanjut
Sementara itu Adi mengatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Bantuan Hukum PDIP untuk tindakan lebih lanjut terkait pelaporan tersebut. Saat ini ia masih fokus mempersiapkan pendaftaran Eri-Armuji serta menenangkan pihak-pihak pendukung Whisnu Sakti Buana yang kecewa.
"Saya bicara dulu dengan Badan Bantuan Hukum PDI Perjuangan," jawabnya singkat.
Baca Juga: Beredar Rekom Surabaya Jatuh ke Puti-Lilik, PDIP Jatim: Palsu!