Mahasiswi Bunuh Diri Trending, Berbagai Dugaan Penyebab Muncul

Muncul dugaan kekerasan seksual terhadap korban

Mojokerto, IDN Times - Kasus bunuh diri yang dilakukan oleh seorang mahasiswi berinisial N, di makam ayahnya di Mojokerto berbuntut panjang. Tagar yang mendukung keadilan bagi N pun trending di Twitter, Sabtu (4/12/2021). Berbagai dugaan tentang kematian korban mengemuka di media sosial. Salah satunya adalah tentang dugaan bahwa korban hamil akibat kekerasan seksual dan dipaksa untuk melakukan aborsi. 

Mahasiswi asal Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto itu sendiri sebelumnya ditemukan tewas telentang di samping makam mendiang sang ayah, Kamis (2/12/2021). N diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan meminum racun. Jasad perempuan yang berkuliah di salah satu kampus negeri di Malang ini diketahui sekitar pukul 15.30 WIB.

1. Beberapa screenshot yang diduga percakapan korban dengan temannya tersebar di media sosial

Mahasiswi Bunuh Diri Trending, Berbagai Dugaan Penyebab MunculIlustrasi Media Sosial. (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain muncul berbagai dugaan atas kematian korban, beberapa tangkapan layar atau  screenshot yang diduga sebagai percakapan N dengan temannya pun tersebar luas. Dalam percakapan itu, korban mengeluhkan berbagai hal yang ia alami selama ini. Selain di Twitter, keluhan serupa juga muncul di situs Quora.

Di situs tersebut banyak juga yang mengomentarinya. Bahkan, tak sedikit yang meminta N untuk melapor pada polisi.

2. Banyak warganet ikut menyampaikan duka cita

Mahasiswi Bunuh Diri Trending, Berbagai Dugaan Penyebab MunculIlustrasi Twitter (pexels.com/Brett Jordan)

Warganet pun beramai-ramai menyampaikan ucapan belasungkawa kepada N. "demi Allah nangis bacanya, gabisa ngapa2in selain berdoa semoga korban tenang dialam sana, semoga pelaku cepet dapet balasannya," cuit salah satu akun. 

"sedihh bangett masi banyak orang yang menyepelekan masalah kesehatan mental ada yang pernah bilang ke gua "semua bisa diatur asal kita mau". eh lu tau ga? orang yang struggling dengan mentalnya juga gamau ngalamin depresi. dia berusaha untuk pulih. bukannya "gamau," cuit akun lain.

3. Polisi masih mendalami adanya fakta baru

Mahasiswi Bunuh Diri Trending, Berbagai Dugaan Penyebab MunculIlustrasi Garis Polisi (IDN Times/Arief Rahmat)

Awak media sendiri sudah mencoba mengonfirmasi kepada pihak keluarga tentang adanya berbagai dugaan tersebut. Namun, saat di kediaman korban, polisi meminta agar sementara informasi lewat mereka.

Adapun Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo menyatakan fakta baru ini sedang didalami. "Tunggu dulu ya, ini masih bikin laporan ke Kapolres. Nanti kami hubungi," ujarnya, saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Kapolsek Sooko AKP, Shohibul Yakin sendiri sebelumnya memastikan bahwa korban meninggal karena menenggak racun. Namun, polisi masih memastikan jenis racun yang diminumnya.

”Minuman di botol itu racun, cuman racunnya racun apa, masih kami selidiki,” terangnya.

Apalagi, dari hasil visum luar menunjukkan tubuh korban tidak menunjukkan ciri-ciri keracunan. ”Tidak ada busa di mulut dan luka di tubuh korban, semua bersih. Ciri khas keracunannya tidak begitu kelihatan, jadi ini masih dalam penyelidikan. Yang pasti tadi cairan di botol itu warnanya kecoklatan,” bebernya.

Mari bersama cegah perilaku bunuh diri 


Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.


Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa. Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.


Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri. RS jiwa tersebut ialah:


RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444


NGO Indonesia pencegahan bunuh diri:
Jangan Bunuh diritelp: (021) 9696 9293email: janganbunuhdiri@yahoo.com
Organisasi INTO THE LIGHTmessage via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID)direct message via Twitter: @IntoTheLightID
Kementrian Kesehatan Indonesiatelp: (021) 500454

Baca Juga: Oknum Polisi Diduga Pesta Narkoba di Vila Trawas Mojokerto

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya