Kasus Demam Berdarah di Tulungagung Meningkat, 1 Pasien Meninggal

Pasien meningal usia 7 tahun

Tulungagung, IDN Times - Angka kasus Demam Berdarah (DB) di Kabupaten Tulungagung terus meningkat seiring meningkatnya curah hujan. Dinas Kesehatan setempat mencatat, saat ini total terdapat 24 kasus DB dengan satu pasien meninggal dunia. Pasien yang meninggal berusia 7 tahun dan sempat menjalani perawatan selama sehari. Jumlah kasus ini sudah melampaui tahun lalu dalam periode yang sama. 

"Per 18 Januari ini angka kasus sudah mencapai 24 kasus demam berdarah," ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Tulungagung, Didik Eka Sunarya, Selasa (18/01/2022).

1. Minta masyarakat terapkan 3 M

Kasus Demam Berdarah di Tulungagung Meningkat, 1 Pasien MeninggalPasien Demam Berdarah yang dirawat di RSUD dr Iskak Tulungagung. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Didik pun meminta masyarakat mewaspadai penyakit DB tersebut. Meskipun saat ini Pandemik COVID-19 belum usai, namun pihaknya berharap masyarakat tidak abai dengan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini.

Mereka diharapkan selalu menerapkan pola 3 M, yakni menutup, mengubur dan menguras bak air. "Ini perlu dilakukan agar nyamuk tidak berkembang biak," tuturnya.

2. Fogging hanya efektif membunuh nyamuk dewasa

Kasus Demam Berdarah di Tulungagung Meningkat, 1 Pasien MeninggalPasien Demam Berdarah yang dirawat di RSUD dr Iskak Tulungagung. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Untuk mengantisipasi penyebaran nyamuk, Dinkes juga melakukan pengasapan atau fogging ke beberapa desa. Jika terdapat kasus DB di desa tersebut, pihak Pemerintah Desa bisa mengajukan fogging dan akan ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan.

Biaya fogging ini akan ditanggung oleh Dinas Kesehatan. "Fogging gratis, tapi perlu diingat fogging hanya efektif membunuh nyamuk dewasa, untuk jentik nyamuk harus tetap melakukan 3 M, " ujarnya. 

Baca Juga: Selain COVID-19, Warga Surabaya Harus Waspadai DBD

3. Ada 69 kasus DBD yang tercatat selama Januari

Kasus Demam Berdarah di Tulungagung Meningkat, 1 Pasien Meninggalilustrasi nyamuk DBD(Pecels.Com/Pixabay)

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jatim, tercatat ada 69 kasus DBD yang tersebar di beberapa daerah Jatim selama Januari 2022 ini. Anggota Komisi E DPRD Jatim, Kodrat Sunyoto pun meminta Dinkes untuk meningkatkan peran masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk. Terlebih sekarang musim hujan.

Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Jatim ini mengungkap, berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya kasus DBD selama tahun 2020-2021 banyak makan korban meninggal dunia. Pada Tahun 2021 lalu, penderita DBD sebanyak 5.961 orang. “Jumlah kematian sebanyak 67 orang,” bebernya.

Namun dibanding tahun 2020, kasus DBD Tahun 2021 cenderung menurun. Pada tahun lalu, jumlah kasus DBD sebanyak 8.743 kasus dengan jumlah korban kematian sebanyak 69 orang. “Karena itu, awal tahun 2022 ini harus diwaspadai oleh Pemprov khususnya Dinkes, DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur,” ucapnya.

Baca Juga: Selama Januari 2022, Ada 69 Kasus DBD di Jatim 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya