Khofifah: Tidak Benar Ada Lockdown di Malang

Surabaya, IDN Times - Sempat beredar informasi bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Malang akan membatasi akses keluar-masuk daerahnya. Bahkan, informasi itu diterjemahkan sebagai karantina wilayah atau lockdown. Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa pun memastikan kebijakan tersebut tidaklah benar.
1. Tegaskan Malang tidak lockdown

Khofifah mengaku telah mengonfirmasi secara langsung ke pihak Pemkot Malang. Dia mendapatkan klarifikasi bahwa tidak ada kebijakan lockdown di Kota Apel itu.
"Lockdown enggak, saya sudah konfirmasi sendiri, komunikasikan tidak benar ada lockdown di malang. Beliau (wali kota) sudah klarifikasi," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (16/3).
2. Minta tidak ada panic buying

Tak lupa Khofifah juga berpesan kepada warga Malang Raya khususnya Kota Batu agar tidak panik. Para warga diminta tidak memborong kebutuhan pokok di pasar dan tidak menimbunnya. Karena stok pangan di Jatim masih memadai.
"Saya sampaikan kita punya stok pangan. Tidak ada panic buying di Pasar Batu, saya sampaikan cukup," katanya.
"Minta tolong masyarakat tidak timbun barang. Ada yang sempat beli dalam jumlah yang banyak. Insyallah stok aman. Beli secukupnya," Khofifah menambahkan.
3. Keluarkan kebijakan dalam rakor pembatasan kegiatan

Sebelumnya, dalam rapat koordinasi Wali Kota Malang, Sutiaji mengeluarkan kebijakan pembatasan untuk kegiatan yang menghadirkan banyak massa. Ia menyebut, untuk agenda yang menghadirkan massa melebihi 30 orang sementara waktu akan ditunda. Keputusan ini kemudian sempat ditulis
Pihaknya juga bakal melakukan pengawasan sesuai SOP guna meminimalisir penyebaran virus corona. "Bukan tidak boleh, tetapi untuk sementara waktu kami minta untuk ditunda dulu," kata dia. "Tempat hiburan malam serta tempat-tempat rekreasi juga akan kami tutup dalam kurun waktu 14 hari mendatang," sambung pria berkacamata itu.