Cegah Antraks, Pemprov Jatim Waspadai Perbatasan Jateng

Lakukan vaksinasi dan pengawasan lalin ternak

Surabaya, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) mewaspadai penyakit antraks pada hewan ternak. Terakhir, penyakit ini ditemukan pada 2022 lalu di Pacitan. Kendati begitu, pemprov mewaspadai wilayah rentan.

Wilayah rentan antraks itu berada di perbatasan Jawa Tengah (Jateng). Pemprov melalui Dinas Peternakan (Disnak) Jatim, melakukan pencegahan berupa pemberian vaksinasi.

"Sudah kita distribusikan vaksin terutama untuk kabupaten-kabupaten yang berbatasan dengan Jawa Tengah," ujar Kepala Dinas Peternakan Jatim, Indyah Aryani, Senin (28/8/2023). 

"Wilayah rentan sudah kita vaksinasi, jumlahnya ada 40 ribuan pada daerah-daerah berbatasan yang lalu-lintas ternaknya padat," Indyah menambahkan.

Disnak Jatim, sambung Indyah, juga melakukan upaya antisipasi untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang membentuk spora. Diketahui spora juga dapat menginfeksi manusia. Salah satu antisipasi berupa pengawasan terhadap lalu lintas ternak.

"Pengendalian termasuk lalu-lintas ternak menjadi kewasdaan kita. Lalu Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) kepada peternak-peternak kita, termasuk sosialisasi lewat media untuk early warning system (sistem peringatan dini) terhadap PMS (Penyakit hewan menular strategis), yang bisa berdampak secara ekonomi global," kata dia.

Sementara itu, Kepala Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Edy Budi Susila, menyampaikan, vaksin yang digunakan untuk mencegah antraks seluruhnya dibuat oleh Pusvetma. "Kita punya kapasitas produksi vaksin yang cukup untuk mengendalikan Antraks di Indonesia. Karena kasus Antraks ini sifatnya sporadis, masih bisa kita kendalikan," tuturnya. 

Edy menambahkan bakteri penyebab Antraks dapat lebih mudah menyebar pada pergantian musim hujan ke kemarau seperti saat ini. "Spora Antraks dapat hidup sampai 100 tahun di tanah. Dalam kondisi tanah kering dan debu muncul ke permukaan memang rawan. Yang paling penting adalah bagaimana meningkatkan bio security dan disinfeksi," pungkasnya.

Baca Juga: Satu Ekor Sapi di Tulungagung Mati Mendadak karena Antraks

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya