Soal Kekerasan di SMKN 1, Soekarwo: Saya Nunggu Aparat Hukum
Gubernur Jawa Timur tidak ingin bertindak semena-mena
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times- Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, angkat bicara soal dugaan tindak kekerasan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah SMKN 1 Surabaya, Bahrun, terhadap tiga siswanya yang memiliki kebutuhan khusus alias inklusi. Soekarwo tidak ingin bertindak gegabah dan menunggu keputusan dari penegak hukum.
"Sekarang ini kan sudah demokrasi ya, terus kalau saya copot kepala sekolahnya, apa gak balik ke otoriter kita. Harus ada lembaga yang mempertanggungjawabkannya dulu. Gak boleh gubernur jadi otoriter dalam demokrasi," katanya di Kantor Gubernur Jawa Timur, Surabaya, Jumat (28/9).
1. Gubernur akan bertindak sesuai hukum
Berdasarkan penuturan Pakde Karwo, sapaan hangatnya, dia menunggu hasil keputusan pihak kepolisian dalam penyelidikan yang melibatkan RA, ZD, dan ZL sebagai korban. "Bagaimana duduk permasalahannya, lah saya nunggu itu. Untuk kemudian diberi penalti (hukuman) ya nanti kami penalti. Jadi demokrasi harus berbanding lurus dengan hukum. Kalau gak ya anarki adanya," sambung dia,
Baca Juga: Antisipasi Kekerasan Anak, Surabaya Pasang CCTV di 50 Sekolah
Baca Juga: Kepala SMKN 1 Surabaya Bantah Tampar Siswa Berkebutuhan Khusus