KPU Kabupaten Malang Sebut Pilpres Lebih Menarik dari Pilkada
Gen Z ternyata malas ke TPS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Malang pada 2020 lalu memunculkan fakta bahwa angka golongan putih (golput) di Kabupaten Malang ternyata cukup tinggi. KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kabupaten Malang mencatat, Ada 42,2 persen, atau sekitar 840 ribu memilih golput dari total 2.003.608 Daftar Pemilih Tetap (DPT)). Hal ini jadi permasalahan karena tingginya angka golput ini disebabkan berbagai faktor. Salah satunya karena para pemilih pemula yang malas datang ke Tempat Pemungutan Suara(TPS).
1. Pilpres lebih populer dari Pilkada
KPU Kabupaten Malang menemukan hal unik dari perilaku pemilih di Kabupaten Malang. Ternyata, masyarakat lebih bersemangat datang ke TPS saat Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Hal ini terbukti dari catatan tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilpres 2019 yang mencapai 78-80 persen.
"Tapi kalau melihat partisipasi pemilih dalam Pemilu 2019, tingkat partisipasi kita di angka 78-80 persen. Artinya tingkat partisipannya cukup tinggi. Sehingga untuk Pemilu 2024 kita memiliki proyeksi yang sama yaitu sekitar 77,5 persen sesuai target nasional, tapi ini pemilu yang bukan Pilkada ya," terang Komisioner KPU Kabupaten Malang, Marhaendra Pramudya Mahardika saat dikonfirmasi pada Jumat (24/02/2023).
Pria yang akrab disapa Dika ini juga mengatakan kalau angka golput pada Pilkada 2020 tidak hanya dari basis massa pemilih pemula saja. Ada banyak variabel penyebab dan alasan yang membuat mereka tidak hadir ke TPS.
Baca Juga: 15 Gaya Golput di Pilkada Ini Bikin Geleng-Geleng Kepala, Unik!
Baca Juga: Dorong Pemilih Muda Tak Golput di Pemilu 2024, PKB Lakukan Hal Ini
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.