TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bocah Korban Penyekapan di Malang Trauma Tapi Kangen Ayahnya

DN kadang masih menangis sendirian

Ilustrasi kekerasan pada anak. (IDN Times/Nathan Manaloe)

Malang, IDN Times - Korban penyekapan dan penyiksaan di Kota Malang berinisial DN (7) kini masih menjalani pemulihan di RSUD Saiful Anwar Kota Malang. Ia disiksa oleh ayahnya sendiri berinisial JA (37), ibu tirinya EN (42), kakak tiri PA (21), pamannya S (43), dan nenek tirinya M (65).

Saat ditemukan oleh Satreskrim Polresta Malang Kota dan Dinas Sosial Kota Malang kondisinya sangat mengenaskan, sekujur tubuhnya penuh luka lebam dan luka bakar. Berat badannya juga hanya 10 kilogram dengan berbagai masalah kesehatan seperti malnutrisi, stunting, dan gejala busung lapar.

1. Korban DN takut bertemu ayah kandungnya tapi juga memendam rindu

Potret korban yang disiksa oleh ayah kandungnya sendiri. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Ketua Yayasan Bersama Anak Bangsa, Yuning Kartikasari menceritakan jika korban masih takut untuk bertemu ayah kandungnya sendiri. Tapi ia tidak bisa memendam kerinduan pada ayahnya yang kini telah ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Polresta Malang Kota.

Meskipun kerap melakukan penyiksaan, JA adalah satu-satunya keluarga korban, sementara ibu kandungnya tidak diketahui keberadaannya.

"Meskipun dia tahu kalau ayahnya jahat, akan tetap rasa kangen itu sepertinya masih ada. Ini normal bagi anak usia 7 tahun yang membutuhkan sosok ayah," terangnya saat dikonfirmasi pada Kamis (19/10/2023).

Korban juga mengatakan tidak ingin kembali ke rumah EN lagi. Ia menyimpan rasa trauma mendalam pada rumah ibu tirinya ini. Ini disampaikan korban pada pendampingnya bahwa ia tidak ingin kembali ke rumah ibu tirinya di Jalan KH Malik Dalam Gang Permata Gading, Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

"Dia mengatakan juga kalau tidak ingin tinggal dengan ayah kandungnya. Dia mengatakan tidak mau kembali ke rumah sana dengan ayahnya," bebernya.

2. Kondisi DN sudah mulai ceria lagi, tapi kadang tiba-tiba menangis sendirian

Rumah bicah 5 tahun yang jadi korban penyiksaan oleh ayah kandungnya sendiri. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Yuning menjelaskan jika kini perkembangan DN mulai membaik, iansudah mulai ceria bermain dengan anak-anak seusianya. Pihak RSUD Saiful Anwar juga memberikan gizi untuk mengembalikan berat badannya, kini berat badannya susah 13Kg.

Namun, yang masih jadi perhatian adalah kondisi trauma DN seperti apa. Pasalnya DN seringkali tiba-tiba menangis tanpa sebab, dan ia tidak bercerita alasannya menangis sendirian.

"Kita tidak bisa langsung bertanya saat dia menangis, takutnya justru mengulang kembali traumanya. Soalnya kita pelan-pelan melakukan pemulihan," jelasnya.

Baca Juga: Polisi Tetapkan 5 Tersangka Penyekapan dan Penyiksaan Bocah di Malang

Verified Writer

Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya