TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemarau, Sumur Pompa Dalam untuk Pertanian di Madiun Ditambah 

Pengadaannya bersumber dari DAU

IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Madiun, IDN Times - Pemkab Madiun terus menambah pengadaan sumur pompa dalam atau submersible untuk menopang kebutuhan irigasi sawah pada musim kemarau. Dari 11 unit sumur yang direncanakan sudah terealisasi enam unit. 

Plt Kabid Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat, Maskur Yatim mengatakan bahwa pembuatan masing - masing unit sumur baru itu membutuhkan anggaran Rp 200 juta. Uang sebanyak itu bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) 2019.

Baca Juga: Atasi Kekeringan, BNPB Akan Keluarkan Bantuan Hujan Buatan

1. Kini jumlah total sumber pompa dalam 113 unit

IDN Times/Toni Kamajaya

Menurut Maskur, dengan rampunngya pembangunan sumur baru itu maka fasilitas bagi petani untuk memenuhii kebutuhan air bertambah. Hingga kini, sumur yang di bawah kendali Dinas PUPR sebanyak 113 unit yang menyebar di wilayah 15 kecamatan. 

"Keberadaanya untuk mem back up kebutuhan air petani saat musim kemarau seperti sekarang," kata Maskur, Senin (22/7).

2. Masing-masing sumur suplai air untuk 10 hektare sawah

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Dari 113 submersible yang telah terpasang, ia melanjutkan, mampu memenuhi mensuplai lahan pertanian dengan luas sekitar 1.130 hektare. Luasan areal irigasi ini berlaku untuk pembudidayaan komoditas tidak sejenis, yakni padi dengan palawija. 

Variasi pola tanam seperti itu dianjurkan kepada petani saat musim tanam ketiga seperti sekarang. Sebab, kekeringan dipastikan melanda sejumlah wilayah seiring dengan berlangsungnya musim kemarau. 

"Kalau menanam padi terus tidak bisa bagus hasil panenya. Karena (tanaman padi) membutuhkan air lebih banyak dibandingkan palawija," ujar dia tanpa menyebut jumlah kebutuhan air padi maupun palawija dari mulai tanam hingga panen. 

Baca Juga: Hari Jadi Kabupaten,Warga Madiun Rebutan Kue Manco  

Berita Terkini Lainnya