TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jelang Lebaran, 42 Pekerja Migran asal Madiun Jalani Karantina

Sejumlah tes masih akan dijalani

Pekerja Migran Indonesia datang di shelter karantina sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Kabupaten Madiun.IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Madiun, IDN Times - Sebanyak 42 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Madiun menjalani karantina di Sanggar Pramuka setempat sejak beberapa hari terakhir. Mereka yang baru pulang dari luar negeri ini belum dapat bertemu keluarga lantatan harus menjalani serangkaian tes kesehatan yang menyatakan terbebas dari COVID-19.

Salah satu tes yang harus dilalui melalui embusan nafas dengan menggunakan Gadjah Mada Electronic Nose atau GeNose. Setelah masa karantina berakhir, para PMI baru diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.

1. Sebanyak 148 pekerja migran habis masa kontrak kerjanya

Pekerja Migran Indonesia tiba di Sanggar Pramuka Kabupaten Madiun untuk menjalani karantina. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Madiun, Heru Kuncoro menyatakan jumlah PMI yang masuk shelter karantina bakal bertambah secara bertahap hingga akhir Mei mendatang. Data dari Disnaker setempat menyatakan sebanyak 148 PMI yang akan pulang kampung selama periode tersebut.

Jumlah itu termasuk 42 PMI yang kini menjalani karantina di Sanggar Pramuka. Adapun alasan kepulangan para pekerja berjuluk Pahlawan Devisa ini karena masa kontrak kerja di luar negeri telah habis.

"Untuk kepulangan selanjutnya kapan, kami belum bisa memastikan karena menunggu dari provinsi," kata Heru, Selasa (11/5/2021).

Baca Juga: Cegah Covid-19 Varian Baru, PMI Positif di Jatim Diteliti

2. Pemkab bantu penjemputan di Surabaya

Kepala Dinas Tenaga Kerja Pemkab Madiun, Heru Kuncoro. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Menurut dia, setiap kali akan ada PMI yang pulang ke Madiun pihak pemkab senantiasa diberi tahu oleh petugas di Pemprov Jawa Timur. Ini setelah para pekerja menjalani masa karantina di Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya. Juga telah dites usap menggunakan metode Swab setelah turun dari pesawat di Bandara Juanda.

Proses yang sama juga mereka alami sebelum naik pesawat di bandara masing-masing negara tempatnya bekerja. "Setiap ada kepulangan, Pemprov selalu membagi informasi. Kemudian, kami membantu penjemputan dan melakukan karantina lanjutan di shelter yang disediakan di sini," Heru menuturkan.

Baca Juga: Dugaan Korupsi PBB di Madiun Diaudit Pengawas Intern Pemkab

Berita Terkini Lainnya