TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Corona Mewabah, Polres Madiun Kota Selidiki Dugaan Penimbunan Masker

Memanfaatkan kesampatan dalam kesempitan

Sebanyak 12 ribu potong masker yang diduga ditimbun dan hendak dijual dengan harga tinggi diamankan Satreskrim Polres Madiun Kota. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Madiun,IDN Times – Masker dari tiga merek berjumlah sekitar 12 ribu potong disita petugas Satreskrim Polres Madiun Kota. Sebab, barang yang diduga ditimbun itu hendak dijual dengan harga melejit. Apalagi, keberadaan masker sedang langka efek dari penyebaran wabah virus Corona atau Covid-19.

Kasat Reskrim Polres Madiun Kota Iptu Fatah Meilana mengatakan, masker itu hendak dijual seharga Rp300 ribu hingga Rp350 ribu per boks. Padahal, harga normal masker per boks berkisar antara Rp28 ribu hingga Rp30 ribu.

1. Disergap saat parkir di gerai makanan cepat saji

Kasat Reskrim Polres Madiun Kota Iptu Fatah Meilana (kiri) menunjukkan masker yang diamanakannya. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Rencana penjualan dengan harga tinggi diketahui penyidik Satreskrim dari keterangan BP, laki-laki, warga Ngawi; dan PY, perempuan, warga Bojonegoro. Keduanya diperiksa karena mobil Toyota Avanza yang ditumpangi terdeteksi membawa tujuh kardus berisi belasan ribu masker.

Ketika mobil itu parkir di belakang gerai makanan siap saji di Jalan Panglima Sudirman, Kota Madiun polisi melakukan penyergapan, Senin sore (16/3). Hingga akhirnya, penyelidikan dilakukan guna mengungkap indikasi penimbunan dan penjualan masker di tengah wabah virus corona.

2. Akan dikirim kepada seseorang yang telah memesan

Kasat Reskrim Polres Madiun Kota Iptu Fatah Meilana (kiri) menunjukkan masker yang diamankan karena diduga ditimbun. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Kepada polisi, BP dan PY mengaku bahwa belasan ribu potong masker itu diambil dari Bojonegoro. Keduanya melakukan transaksi secara daring dengan seseorang. Teknis pengangkutannya dengan menggunakan satu unit mobil Toyota Avanza.

“Kemungkinan akan dijual kepada satu orang yang telah memesan di wilayah Madiun. Bisa jadi dijual lagi ke luar daerah,” ujar Fatah, Selasa (17/3).  

Baca Juga: Sidak, Wakil Wali Kota Madiun Pergoki Siswa Nongkrong di Warung  

Berita Terkini Lainnya