TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

43 Santrinya Disebut Positif COVID-19, Begini Reaksi Pondok Temboro

Jadwal kepulangan santri dimajukan

Ilustrasi virus corona. IDN Times/Mia Amalia

Magetan, IDN Times - Pihak Pondok Pesantren Al-Fatah di Kabupaten Magetan dikejutkan dengan pengumuman dari Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) yang menyatakan 43 santri setempat positif virus corona atau COVID-19. Puluhan santri asal Malaysia itu menuntut ilmu di pesantren yang juga dikenal dengan sebutan Temboro.

Mereka dan puluhan ribu santri lain dari Indonesia maupun belasan negara dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing. Ini seiring dengan mewabahnya COVID-19. Sebenarnya, jadwal kepulangan para santri pada pertengahan bulan Ramadan. Namun, dimajukan sebelum puasa yang merupakan saran dari Pemkab Magetan.

1. Protokoler kesehatan senantiasa diterapkan

Penyemprotan disinfektan di Masjid Quba, kawasan Alun-Alun Caruban, Kabupaten Madiun. Dok.IDN Times/Istimewa

Salah seorang Pengurus Harian Pesantren Al-Fatah, Muhammad Syafiq mengaku ragu dengan informasi tentang santrinya yang dinyatakan positif corona. “Tiba-tiba dikejutkan dengan berita seperti ini,” ujar dia saat dihubungi IDN Times, Selasa (21/4).

Keraguan Syafiq bukan tanpa alasan. Selama ini, menurut dia, protokoler kesehatan yang disampaikan senantiasa dijalankan. Para santri diwajibkan cuci tangan menggunakan sabun dan pemakaian hand sanitizer.

Bahkan, setiap kendaraan yang masuk pintu gerbang pondok selalu disemprot disinfektan. Suhu tubuh bagi siapa saja yang melintasi gerbang juga dicek. Jaga jarak fisik minimal satu meter antara warga pondok juga diterapkan “Kami, juga memprogramkan kegitan berjemur,” ujar dia.

Baca Juga: Santri Temboro Asal Malaysia Positif COVID-19, Ini Kata Bupati Magetan

2. Dinilai karena perbedaan standar tes kesehatan

Masyarakat dites kesehatan oleh tim gugus tugas COVID-19 Kabupaten Cirebon. (istimewa)

Selain itu, ribuan santri yang hendak dipulangkan juga menjalani tes kesehatan oleh petugas Dinkes Magetan. Mereka yang akan kembali ke kampung halaman harus mengantongi surat keterangan sehat. Dengan diumumkannya puluhan santri terinfeksi COVID-19 oleh KKM, Syafiq menduga akibat perbedaan standar tes kesehatan di Indonesia dan Malaysia.

“Mungkin, di sana lebih ketat. Pilek dan bersin saja, (seseorang) sudah masuk ODP (orang dalam pemantauan),” kata dia.

3. Puluhan santri diinformasikan negatif COVID-19

Ilustrasi virus corona/artwork by. IDN Times

Oleh karena itu, sebanyak 34 orang dari 43 santri dikarantina di Negara Bagian Melaka. Sedangkan sembilan orang diosolasi di Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur dan Putrajaya. Namun, berdasarkan informasi terbaru yang diterima Syafiq, puluhan santri itu akhirnya dinyatakan negatif COVID-19 setelah menjalani beberapa kali rapid test.

“Insyaallah hari ini atau malam nanti sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing,” ujar dia.

Baca Juga: Pemprov dan Pemkab Magetan Tolak Temboro Disebut Sebagai Klaster

Berita Terkini Lainnya