Santri Temboro Asal Malaysia Positif COVID-19, Ini Kata Bupati Magetan

Bupati instruksikan tracing ke warga sekitar pondok

Magetan, IDN Times - Bupati Magetan Suprawoto mengatakan bahwa Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 setempat sedang menelusuri para pihak yang pernah berinteraksi dengan 43 santri Pondok Pesantren Al-Fatah di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Magetan. Puluhan santri asal Malaysia itu dipulangkan seiring dengan pandemi COVID-19. Setelah tiba di negara asalnya, Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) mengumumkan para santri tersebut positif COVID-19.

“Kami segera melakukan tracing (penelusuran), siapa saja yang pernah berinteraksi dengan mereka,” kata Suprawoto (20/4).

1. Santri asal Malaysia yang tertinggal juga didata

Santri Temboro Asal Malaysia Positif COVID-19, Ini Kata Bupati MagetanIlustrasi virus corona. IDN Times/Arief Rahmat

Menurut dia, tracing dilakukan kepada sejumlah pihak. Selain sesama santri, juga kepada para pengajar atau ustaz di Pondok Pesantren Al-Fatah. Setelah itu, tes cepat atau rapid test bakal dilakukan kepada mereka yang diketahui pernah berinteraksi dengan 43 santri positif COVID-19 tersebut.

Tidak itu saja, pihak Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 setempat juga melakukan pendataan terhadap santri asal Malaysia yang masih tertinggal di Pesantren Al-Fatah, Temboro. Ini untuk mengetahui langkah yang akan dilakukan kemudian.

2. Rapid test juga segera dilakukan

Santri Temboro Asal Malaysia Positif COVID-19, Ini Kata Bupati MagetanPetugas medis menunjukan sampel darah saat rapid test atau pemeriksaan cepat COVID-19 di DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (7/4/2020). Partai Golkar menyelenggarakan rapid test COVID-19 secara gratis bagi wartawan, kader, dan masyarakat guna memastikan kesehatan dan mengantisipasi penyebaran COVID-19. (ANTARA FOTO/Didik Setiawan)

Dari pendataan itu diketahui sebanyak 227 santri asal Negeri Jiran masih tinggal di tempat pondok. Mereka tidak berencana pulang ke negara asalnya. Namun, jika sewaktu-waktu para pelajar itu berubah pikiran dan ingin pulangm tetap akan diberikan fasilitas. Ini sesuai dengan hasil koordinasi yang dilakukan Pemkab Magetan terhadap Kedutaan Malaysia di Indonesia.

“Akan dilakukan rapid test kepada mereka yang berisiko. Kalau yang bersangkutan berubah pikiran dan ingin pulang (ke Malaysia) harus dinyatakan negatif dulu,” ujar bupati yang akrab disapa Kang Woto ini.

Baca Juga: Cerita Warga Magetan yang Sembuh COVID-19: Tetangga Rutin Antar Sayur

3. Bupati tidak mengira ada santri di Magetan yang terinfeksi COVID-19

Santri Temboro Asal Malaysia Positif COVID-19, Ini Kata Bupati MagetanBupati Magetan Suprawoto (dua dari kanan) bersama jajaran Forkopimda Magetan saat sedang konferensi pers di Pendapa Surya Graha, Minggu (23/3). IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Jika nantinya hasil tes cepat dinyatakan ada yang positif terinfeksi COVID-19, maka harus dirawat terlebih dulu di rumah sakit rujukan. Setelah sembuh baru diperbolehkan pulang. “Jangan sampai yang bersangkutan menyebarkan virus di tempat yang lain,” kata Suprawoto.

Sementara itu, awalnya Suprawoto tidak percaya dengan informasi itu. Sebab, selama ini tidak pernah menerima informasi tentang adanya santri Pondok Al-Fatah yang terinfeksi COVID-19. Ia pun menghubungi Kantor Kedutaan Malaysia untuk menindaklanjuti berita yang bersumber dari Kantor Berita Indonesia di Malaysia.

Untuk penanganan permasalahan yang melibatkan dua negara, Suprawoto juga meminta petunjuk kepada Kementerian Luar Negeri. “Apa yang nanti dilakukan selanjutnya,” ujar dia.

Baca Juga: Khofifah Benarkan Santri Malaysia Sempat Belajar ke Temboro Magetan

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya