TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pulau Tabuhan Disewakan, Nelayan Khawatir Ada Larangan Mencari Ikan

Pulau Tabuhan jadi tempat lindung nelayan saat cuaca buruk

Pulau Tabuhan berada di kawasan Selat Bali seluas 5,3 hektar. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Banyuwangi, IDN Times - Koordinator Kelompok Usaha Bersama Nelayan (KUB) se-Banyuwangi, Ikhwan Arief khawatir terhadap adanya penyewaan Pulau Tabuha yang terletak di Selat Bali. Penyewaan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kepada perusahaan Singapura, EBD Paragon itu dikhawatirkan akan membuat mereka dilarang mencari ikan.

1. Pulau itu merupakan tempat berlindung oleh nelayan pencari ikan

Wisatawan yang menggunakan perahu kecil milik nelayan lokal untuk perjalanan menuju Pulau Tabuhan. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Ikhwan Arief khawatir pengelolaan Pulau Tabuhan membuat kawasan tersebut eksklusif dan membatasi aktivitas nelayan mencari ikan di kawasan tersebut. Pulau Tabuhan merupakan pulau kecil tak berpenghuni di perairan Selat Bali, yang masuk kawasan Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo.

"Pulau Tabuhan menjadi tempat berlindung para nelayan saat cuaca buruk. Sekaligus sebagai satu-satunya tempat nelayan mencari ikan jika cuaca buruk," kata Ikhwan Arief saat dihubungi, Kamis (16/1).

2. Status penyewaan telah dilakukan melalui MoU

Kawasan Pulau Tabuhan yang pernah menjadi tempat ajang olahraga kite surfing. IDN Times/Istimewa

Saat ini, Pemkab Banyuwangi telah menyetujui pengelolaan Pulau Tabuhan oleh EBD Paragon melalui penandatanganan MoU pada peringatan Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) 18 Desember 2019.

Dalam perjanjian tersebut, EBD Paragon akan melakukan pengembangan Pulau Tabuhan menjadi destinasi kelas dunia. Mereka berencana membangun resor-resor unik yang tetap berbasis pada kearifan lokal. Pengembangan tersebut dilakukan.

3. Khawatir mematikan usaha pariwisata lokal

Kawasan Pulau Tabuhan yang pernah menjadi tempat ajang olahraga kite surfing. IDN Times/Istimewa

Lebih lanjut, Ikhwa Arief khawatir pengelolaan Pulau Tabuhan oleh pihak luar, membuat pelaku pariwisata lokal yang biasa mendapatkan pemasukan mengantar tamu ke Pulau Tabuhan bakal dibatasi.

"Kami khawatir perahu perahu pariwisata lokal dibatasi. Sekali lagi kami juga khawatir nelayan tidak boleh mencari ikan di sekitar sana," ujarnya pria yang juga menjadi pelopor konservasi terumbu karang Bangsring Underwater tersebut.

Lebih lanjut, Pulau Tabuhan yang memiliki luas 5,3 hektar tersebut juga menjadi tempat persinggahan burung Maleo yang sedang melakukan perjalanan ke Australia. Di sana juga terdapat burung Jalak dan Enggang Gading

"Iya di sana memang jadi tempat persinggahan burung migran sebelum melanjutkan perjalanan ke Australia," jelasnya.

Baca Juga: Promosikan Banyuwangi, Bupati Anas Bagi Inovasi kepada Ratusan Diplomat RI

4. Berjanji menjamin ada ruang akses publik

Pulau Tabuhan berada di kawasan Selat Bali seluas 5,3 hektar. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Banyuwangi Guntur Priambodo mengatakan, tenaga kerja lokal akan menjadi prioritas untuk terlibat dalam mata rantai pelayanan berbagai jasa pariwisata mereka.

“Pengembang yang akan melakukannya sudah bereputasi internasional, dan mereka punya jejaring luas dengan wisatawan global. Sehingga kami harapkan ini meningkatkan kunjungan wisatawan untuk menggerakkan ekonomi lokal,” ujar Guntur.

Selain itu, meski telah disewakan, pihaknya menjamin akses publik dan masyarakat ke Pulau Tabuhan tetap disediakan.

"Akses publik tetap disediakan. Jadi tidak benar bahwa nanti masyarakat umum tidak bisa masuk ke Pulau Tabuhan," kata Guntur.

Dia menambahkan, pengembangan Pulau Tabuhan juga dilakukan untuk mengoptimalkan aset daerah. Ini karena audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan bahwa banyak aset daerah milik Pemkab Banyuwangi tidak dikelola optimal.

"Berdasar hasil audit BPK ditemukan banyak aset Pemkab Banyuwangi yang kurang optimal dimanfaatkan. Karena itu, BPK merekomendasikan mengoptimalkan aset-aset idle tersebut, terutama untuk mengoptimalkan pendapatan daerah dan bisa memberi multiplier effect ke ekonomi masyarakat,” kata Guntur.

Baca Juga: BPBD Banyuwangi Sebut 9 Kecamatan di Banyuwangi Rawan Banjir

Berita Terkini Lainnya