TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pakai Strategi Online, Omzet Pedagang Kopi Keliling Banyuwangi Naik

Omzet penjualan justru meningkat hingga 25 persen

Novian saat mengantar pesanan kopi kepada konsumen, berupaya tidak menyentuh tangan. IDN Times/Istimewa

Banyuwangi, IDN Times - Pembatasan sosial atau social distancing karena merebaknya corona berimbas pada pedagang kopi keliling di Kabupaten Banyuwangi. Tak kehabisan akal, mereka pun mengubah strategi pemasarannya.

Novian Dharma Putra (33) salah satunya. Pedagang yang biasa berjualan di atas motor gerobak bernama Mobile Cafe ini memilih menjajakan kopinya secara online. Cara ini pun berbuah manis.

1. Bekerja di rumah, menerapkan social distancing

Membuat slogan ngopi di rumah saja. IDN Times/Istimewa

Novian mengaku mulanya tetap buka seperti biasa. Setelah mendengar kabar sebaran Covid-19 yang terus mengkhawatirkan, dia merasa perlu mengubah strategi jualan.

"Sekitar 4 hari lalu, Sabtu (21/3), saya mulai nerapin jual kopi via online saja. Pertama saya pikir masalah virus ini cepat berlalu. Tapi lihat perkembangan beritanya kok tambah serem ya, akhirnya saya coba jual lewat online," kata Novian saat dihubungi IDN Times via telepon seluler, Rabu (25/3).

2. Omzetnya justru meningkat

Novian Dharma Putra saat jualan di atas motor gerobak. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Novian tidak menyangka racikan kopi Novian yang dia pasarkan melalui WhatsApp maupun Instagram diminati banyak orang. Bahkan omzetnya justru lebih tinggi dibandingkan sebelum Covid-19 mewabah di Indonesia.

"Dan ternyata tidak mengurangi omzet bahkan lebih gede, karena penjualannya bisa lebih luas," katanya.

Dalam sehari, racikan kopi Novian yang siap minum laku antara 50-70 botol. Hanya saja, agar rasa kopi racikannya tetap stabil, Novian memilih menjual menu es kopi, bukan kopi panas.

"Kalau panas cepat dingin saat proses pengantaran. Kalau pakai kemasan beling juga terlalu mahal," katanya.

Baca Juga: Banyuwangi Realokasi Rp21 Miliar, untuk Bed Isolasi Hingga Rapid Test

3. Omzet meningkat 25 persen

ilustrasi kopi/IDN Times/Sidratul Muntaha

Strategi online pun sukses mengerek pembelian kopi miliknya hingga 25 persen. "Pokoknya terus lebih tinggi. Dan ongkos produksi untuk kemasan dan pengiriman kurang lebih ada penambahan 10-15 persen," ujarnya.

Satu lagi yang tak dilupa oleh Novian adalah selalu mengantar pesanan online kopi racikannya mengenakan masker serta membawa hand sanitizer. Saat memberikan pesannya kepada konsumen pun, Novian menjaga agar tidak sampai bersentuhan tangan.

"Kendala, waspasa terkait diri kita sendiri, keliling juga waspada, jaga kebersihan, jaga jarak, dibatasi setelah antar langsung pergi. Sementara gunakan masker dan hand sanitizer dan yang penting cuci tangan itu," jelasnya.

Dari pengalamannya mengantar pesanan, sebagian besar konsumennya sudah menjalankan social distancing.

"Rata rata konsumen teman teman yang sudah paham sosial distancing. Memilih belanja online," ujarnya.

Setiap harinya, Novian mulai buka pukul 16.00-21.00 WIB. Sementara, untuk harga jual menunya, es kopi robusta, arabica dan liberica dijual Rp12.000, sementara kopi lemon Rp15.000 dan es susu kopi Rp18.000.

Baca Juga: Review Aneka Kopi Sehat di Festival Kopi Lokal Kekinian Jakarta

Berita Terkini Lainnya