Wali Kota Eri Bilang Sekolah Swasta Sepi karena Banyak yang Mondok
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyebut banyak sekolah swasta di Kota Surabaya kekurangan murid, karena wali murid memilih membawa anak mereka ke Pondok Pesantren (Ponpes).
1. Siswa swasta menurun karena memilih mondok
Eri mengatakan, jumlah siswa yang mendaftar di sekolah swata menurun dari tahun sebelumnya. Yang awalnya tiga kelas menjadi dua kelas
"Ada (sekolah yang kekurangan murid) awalnya 3 kelas sekarang 2 kelas setengah tapi gak sampai 3 kelas," ujarnya, Selasa (18/9/2023).
2. Orang tua sadar dengan pendidikan agama
Hal ini disebut karena banyak orang tua memilih memondokkan anaknya ke pondok modern ketimbang menyekolahkan anaknya di sekolah swasta. Orang tua sadar tentang pentingnya pendidikan agama bagi anak.
"Tapi sekarang trendnya berbeda, lebih banyak ke sekolah pondok. Jadi anaknya langsung tinggal disana. Mungkin ingin membentuk karaker anak," ungkap Eri.
Ia akan menganalisa mengapa banyak orang tua yang memilih pondok pesantren ketimbang sekolah swasta. Sehingga pihaknya tau apa yang harus diubah dari
"Nanti sistem sekolah akan kita rapatkan juga. Berarti kan orangtua lebih yakin dengan sistem ada agamanya, pendidikan kebangsaan. Nanti akan kita ubah setiap sekolah kok larinya ke sana," ungkap dia.
2. Sekolah swasta harus terus perbaiki kualitas pendidikan
Selain itu, Eri menyebut sekolah swasta juga harus terus memperbaiki kualitas pendidikan. Hal ini agar banyak orangtua berminat menyekolahkan anaknya ke swasta.
"Saya berharap dengan kualitas yang baik, baik itu dari segi infrastuktur, guru, maka itu bisa membuka peluang agar murid bisa masuk ke sekolah," tutur dia.
3. Kemenag sebut grafik siswa madrasah selalu naik
Sementara itu, Kasi Pendidikan Madrasah (Penmas) Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Surabaya Fatkhul Mubin mengatakan, hasil analisa Kemenag memang terjadi peningkat jumlah siswa yang mendaftar di sekolah madrasah. Namun, berapa persen peningkatan tersebut ia masih belum melakukan pendataan secara merinci.
"Grafik untuk siswa madrasah setiap tahun meningkat, bahkan di luar kota lebih parah lagi, di Blitar tiap murid SD SMP itu tiap tahun berkurang 4 sampai 7 siswa," ujar dia kepada IDN Times.
Fatkhul menyebut banyak orang tua memilih pondok pesantren atau madrasah karena ingin anaknya memiliki akhlak yang baik. Sehingga pondok pesantren atau madrasah adalah tempat yang pas.
"Karena (orangtua ingin (membentuk) Akhlakul Karimah, dikembalikan ke madrasah," pungkas dia.
Baca Juga: Wali Kota Surabaya Minta PPDB Sistem Zonasi Dievaluasi