Perantau di Surabaya: Rindu yang Terhalang Harga Tiket Pesawat
Sabar ya bestie !
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Sebagai anak rantau, hal yang paling dirindukan adalah pulang ke kampung dan bertemu keluarga saat Lebaran. Namun, tidak bagi Ade Resty (24) yang terpaksa tetap tinggal di kamar kos
Ini adalah tahun kedunya merayakan Lebaran di Surabaya. Tahun sebelumnya ia merasakan hal yang sama.
"Sebenarnya ingin pulang, rindu keluarga, tapi ongkos pesawat mahal," ujar Ade kepada IDN Times.
1. Alasan tak pulang karena terkendala ongkos
Ade yang merupakan salah satu pegawai swasta di perusahaan media ini, tak memilih pulang ke kampung halamannya yang berada di Berau Kalimantan Timur karena terkendala ongkos. Apalagi ia belum satu tahun bekerja dan ia tidak mendapatkan THR utuh dari kantor tempatnya bekerja.
"Tiket pesawat mahal, apalagi pulang pergi, bisa sampai Rp3 juta. Jadi sayang aja kalau untuk sekali pulang pergi," tuturnya.
Tentu hal ini, membuatnya sedih. Mengingat tahun sebelumnya, ia hanya bisa silaturahmi dengan keluarga lewat jaringan komunikasi.
"Dulu tidak pulang karena pandemik, tidak diperbolehkan pemerintah, sekarang sudah diperbolehkan tapi saya tidak pulang," ungkapnya.
Ade sudah lima tahun tinggal di Surabaya. Empat tahun ia kuliah dan hampir satu tahun ia bekerja.
"Sebelumnya tiket pesawat ditanggung orangtua," tuturnya.
Baca Juga: 7 Aksesoris Mobil Mudik, Biar Mudik Jadi Nyaman
Baca Juga: Mudik Dimulai, 889 Personel Disebar ke Seluruh Banyuwangi