TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengamat Politik Beri Nilai 78 untuk Satu Tahun Eri-Armuji

Cie ulang tahun yang pertama

Eri Cahyadi - Armuji, (Dok. istimewa)

Surabaya, IDN Times – Hari ini, Sabtu (26/2/2022) merupakan tepat satu tahun kepemimpinan Eri Cahyadi sebagai Wali Kota Surabaya dan Armuji sebagai Wakil Wali Kota Surabaya. Pengamat politik yang juga merupakan peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdus Salam memberi nilai 78 atas kepemimpinan satu tahun Eri-Armuji.

Penilaian yang dilakukan dosen komunikasi politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Trunojoyo Madura ini berdasarkan indikator janji poltik yang dikeluarkan Eri-Armuji saat Pilwali pada 2020 lalu.

“78 persen itu penilaian pribadi saja. Saya menilainya dari janji politik. Kekurangannya ya karena dihadapkan pada situasi pandemik, jadi lebih banyak ke penanganan pandemik sehingga ekspansi-ekspansi yang sebagaimana pernah dipaparkan itu belum bisa ekspansif,” ujarnya.

Surokim juga menyoroti beberapa hal, seperti penanganan banjir di Kota Surabaya, kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perekonomian Kota Surabaya dan terobosan pelayanan publik.

1. Eri-Armuji masih belum punya perencanaan atasi banjir di Kota Surabaya

Kondisi banjir di Jalan Ciliwung, Surabaya, Jumat malam (31/1/2020). IDN Times/ Tarida Alif

Ia menilai bahwa Eri-Armuji cukup responsif banjir yang terjadi di kota Surabaya. Akan tetapi, mereka belum bisa melakukan perencanaan terkait masalah ini.

“Semisal indikator tentang penanganan banjir Pemkot kan masih merasa bahwa loh ini kemarin tidak tergenang kenapa sekarang tergenang. Mestinya kedepannya tidak boleh gagap pastinya harus punya prediksi, punya catatan, punya perencanaan yang komprehensif tentang penanganan banjir,” tuturnya.

Baca Juga: Pakar: Eri Cahyadi Butuh Tim Cepat Realisasi Programnya di Surabaya

2. Eri-Armuji semangat merespons pemasalahan masyarakat, OPD masih Loyo

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Dok. Humas Pemkot Surabaya)

Menurutnya, Eri-Armuji cukup semangat dalam merespons permasalahan di masyarakat. Keduanya sangat responsif, namun yang perlu diberi catatan adalah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dibawahi oleh Eri-Armuji.

“Yang perlu diberi catatan saya kira adalah OPD. Jangan sampai wali kota dan wakil wali kotanya banter tapi OPDnya masih biasa saja,” ungkap Surokim.

Seperti yang disampaikan Eri beberapa hari lalu, bahwa ia sempat memperingatkan OPD-nya agar selalu mengetahui permasalahan sosial di kota Surabaya. Menurut Surokim, hal itu adalah bagian dari cara Eri untuk melunasi janji Politiknya.

“janji politiknya kan dia ingin mendedikasi APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerahnya) nya untuk masyarakat,” kata Surokim. 

3. Ekonomi Kota Surabaya cukup baik

Ilustrasi ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Hal berikutnya yang ia nilai adalah perekonomian di Kota Surabaya. Investasi ekonomi Kota Surabaya cukup bagus karena Surabaya masih menjadi kota investasi terbaik kedua nasional. Hal ini karena, Eri-Armuji juga menggandeng Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) sebagai basis ekonomi kerakyatan.

“Ini memang harus didorong, karena kan memang ketahanan ekonomi kita ada di ekonomi kerakyatan,” urainya.

Apa yang dilakukan Pemkot Surabaya, kata Surokim sudah cukup baik karena UMKM masih eksis meski di masa pandemik seperti saat ini. Selain itu, Pemkot Surabaya juga mengenalkan platfoam digital sebagai wadahh UMKM berkembang.

Baca Juga: IPM Kota Surabaya Meningkat Terus, Armuji Beberkan Penyebabnya

Berita Terkini Lainnya