TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak, Ortu Wajib Tahu!

Perhatikan status dehidrasi pada anak

Dinkes Jatim saat konferensi pers tentang gangguan ginjal akut, Jumat (21/10/2022). (IDN Times/Khusnul Hasana).

Surabaya, IDN Times - Sudah ada 12 anak di Jawa Timur yang meninggal karena Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA). Orangtua perlu mewaspadai dan mengetahui gejala pada penyakit tersebut.

Baca Juga: Dinkes Jatim: 23 Anak Gangguan Ginjal Akut, 12 Meninggal

1. Terjadi pada anak, mayoritas balita

Nenek Abizar, Anisyah (58) saat menunjukkan foto abizar terbaring di Rumah Sakit, Jumat (21/10/2022). (IDN Times/Khusnul Hasana)

Ketua Divisi Nefrologi Anak RSUD Dr Soetomo, dr Risky Vitria Praseyta menjelaskan, kasus suspek GGAPA terjadi pada anak usia 0 sampai 18 tahun. Namun mayoritas terjadi pada balita dengan usia 1 sampai 5 tahun.

"Kalau sudah berat akan terjadi penurunan produksi urine," ujar dia saat konferensi pers di kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur, Jumat (21/10/2022). 

Kasus suspek probabel ditambah dengan tidak adanya riwayat ganguan ginjal sebelumnya. Selain itu juga disertai atau tidak disertai dengan gejala prodromal seperti diare, muntah hingga batuk pilek.

"Jadi satu sampai dua hari kemudian terjadi perburukan," jelas dia.

Saat dilakukan uji laboratorium, akan didapatkan fungsi ginjal memburuk. Namun, ketika di USG bentuk ginjal tetap normal tidak ada perubahan.

2. Orangtua harus pantau status dehidrasi pada anak

minum air biar tidak dehidrasi (sonashomehalth.com)

Sehingga, penting sekali untuk orangtua mengetahui gejala-gejala infeksi ringan seperti demam, diare hingga batuk pilek. Orangtua harus terus memantau status dehidrasi pada anak.

"Minumnya sudah cukup atau tidak. Pipisnya sepeti biasa atau tidak, kalau tidak seperti biasa segera diperiksakan," terang dia.

Baca Juga: Gagal Ginjal Akut di Jatim, Faskes Stop Resepkan Obat Sirop

Berita Terkini Lainnya