Dinkes Jatim: 23 Anak Gangguan Ginjal Akut, 12 Meninggal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Ada sebanyak 23 anak di Jawa Timur terjangkit Ganguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA), 12 di antaranya meninggal dunia. Data tersebut baru disebut Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi saat menggelar konferensi pers, Jumat (21/10/2022).
1. Kasus merupakan akumulasi dari bulan Agustus
Kadinkes Jatim, dr Erwin Astha mengtakan, dari 23 kasus yang diterima Dinkes Jatim, 12 diantaranya meninggal, delapan anak sembuh dan tiga lainnya masih dirawat di rumah sakit. Angka tersebut merupakan akumalasi dari bulan Agustus hingga Oktober.
"Yang di RSUD Dr Soetomo 14 kasus, di RSSA ada 9 kasus, sehingga total ada 23 kasus," tutur Erwin.
Baca Juga: Mengenang Abizar, Bocah Surabaya Meninggal karena Gagal Ginjal Akut
2. Penyebab GGAPA belum diketahui
Ia pun menuturkan, hingga saat ini penyebab GGAPA pada anak masih belum diketahui. Terkait isu obat berbentuk sirop dikabarkan sebagai salah satu penyebab gangguan ginjal akut, dirinya masih belum dapat memastikan.
"Nanti akan ada informasi lebih detail dari pemerintah pusat dalam hal ini badan POM untuk memastikan apakah bener ada keterkaitan obat tersebut dengan gangguan ginjal akut," sebut dia.
Baca Juga: Gagal Ginjal Akut di Jatim, Faskes Stop Resepkan Obat Sirop
3. Perhatikan gejala infeksi ringan pada anak
Sementara itu, Ketua Divisi Nefrologi Anak RSUD Dr Soetomo, dr Risky Vitria Praseyta menjelaskan, gejala infeksi ringan gangguan ginjal akut diantaranya yakni demam, diare hingga batuk pilek. Jika mendapati gejala tersebut, orang tua bisa mendatangi fasilitas kesehatan terdekat.
Ia pun mengimbau, kepada orangtua agar memperhatikan betul kondisi anaknya. Termasuk apakah anak tersebut dehidrasi atau tidak.
"Minumnya sudah cukup atau tidak. Pipisnya seperti biasa atau tidak, kalau tidak sepeti biasa segera diperiksakan,"
Jika anak deman, tidak dianjurkan untuk minum obat sirop. Alangkah baiknya, anak dikompres di bebeberapa bagian tubuhnya untuk menurunkan demam pada anak.
"Kompres dulu, cek suhu dan segera diperiksa. Rumah sakit di Jawa Timu yang jadi rujukan ada di RSSA dan RSUD Dr Soetomo," pungkasnya.