TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Surabaya Sabet 2 Penghargaan Bidang Lingkungan Sekaligus dalam Sepekan

Surabaya raih award tingkat lingkungan nasional dan ASEAN

Wali Kota Surabaya menerima penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) dari Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Selasa (19/10/2021). (Pemkot Surabaya)

Surabaya, IDN Times -Keberhasilan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam membangun dan mengembangkan lingkungan sudah diakui di tingkat nasional maupun internasional. Pengakuan keberhasilan itu ditunjukkan dengan pemberian penghargaan. Dalam sepekan, Kota Surabaya berhasil meraih dua penghargaan sekaligus dalam bidang lingkungan, yaitu penghargaan proklim dari KLHK dan penghargaan Udara Terbersih se-Asia Tenggara atau ASEAN.

Penghargaan beruntun itu dimulai pada Selasa (19/10/2021). Kala itu, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menerima penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) dari Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. Pemberian penghargaan yang digelar secara virtual itu diikuti Wali Kota Eri dari dari lobby lantai 2 Balai Kota Surabaya.

Saat itu, KLHK RI memberikan penghargaan kepada 10 kampung di Kota Surababaya. Mereka memperoleh Trophy Proklim Utama dan Sertifikat Proklim Utama. Sebagai kota besar yang kendaraannya sangat banyak, tentu ini merupakan prestasi yang luar biasa, makanya Wali Kota Eri pun sangat bersyukur atas prestasi tersebut.

“Alhamdulillah, meskipun kita (Surabaya) kota besar dan banyak kendaraan, tapi di kampung-kampung kita bisa menyabet 10 kategori. Ini menunjukkan bahwa Kota Surabaya iklimnya masih nyaman dan bisa dibilang masih sehat, emisi udaranya tidak jelek,” kata Wali Kota Eri.

1. Raihan penghargaan di Surabaya bagian kerja keras warga

Kota Surabaya berhasil meraih penghargaan sebagai kota besar dengan udara terbersih se-Asia Tenggara atau ASEAN, di Jakarta, Kamis (21/10/2021). (Pemkot Surabaya)

Menurut dia, perolehan 10 penghargaan Proklim ini merupakan bagian dari kerja keras warga Surabaya. Sebab, di setiap kampung ada yang menggerakkan, seperti penanaman pohon, mengembangkan kebersihan seperti pengolahan sampah hingga menjaga kelestarian kampung.

“Ini sebenarnya dampak dari adanya Surabaya Smart City dulu, sehingga program yang sudah ada ini akan terus dilakukan oleh teman-teman, baik dari DKRTH (Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau) maupun leadernya di Dinas Lingkungan Hidup. Dengan harapan, membangkitkan keinginan masyarakat untuk terus menjaga kampung dan iklim di wilayahnya masing-masing,” ujarnya.

Dua hari kemudian, Kota Surabaya berhasil meraih penghargaan sebagai kota besar dengan udara terbersih se-Asia Tenggara atau ASEAN. Penghargaan yang pertama diraih sepanjang sejarah itu diterima langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam acara yang bertajuk “The 5 ASEAN ESC Award and the 4 Certificate of Recognition” yang digelar di Jakarta, Kamis (21/10/2021). 

Baca Juga: Resep Lapis Daging Khas Surabaya, Empuk dan Kaya Rempah

2. Kota Surabaya dinilai mampu mengatasi emisi dan polusi

Ilustrasi udara bersih (no-copyright.com)

Seusai menerima penghargaan itu, Wali Kota Eri menjelaskan bahwa dalam penghargaan ESC ini ada beberapa kategori baik untuk kota besar maupun kota kecil. Kategorinya adalah clean air, clean land, dan clean water. Sedangkan Kota Surabaya mendapatkan penghargaan dengan kategori clean air (udara bersih) kota besar di seluruh ASEAN. 

“Jadi, Kota Surabaya dinilai mampu mengatasi emisi, polusi, dan itulah yang kita lakukan di Surabaya, sehingga kita mendapatkan penghargaan ini,” kata Wali Kota Eri.

Menurutnya, penghargaan udara terbersih di tingkat ASEAN ini baru pertama diraih Kota Surabaya. Sebab, selama ini Surabaya belum pernah mendapatkan penghargaan semacam ini di tingkat ASEAN. “Baru tahun 2021 ini kita mendapat penghargaan ini,” katanya.

3. Pemkot Surabaya mengembangkan berbagai inovasi dalam mengembangkan kualitas lingkungan

Tugu Sura dan Buaya. (indonesiakaya.com)

Wali Kota Eri juga menjelaskan berbagai inovasi yang terus dikembangkan Pemkot Surabaya dalam mengembangkan kualitas lingkungan di Kota Surabaya. Inovasi itu mulai dari melaksanakan penanaman pohon yang intensif dan merata serta mengembangkan urban farming di taman hutan raya dan kampung-kampung di Surabaya.

“Di bagian pesisir timur dan utara kota, ditanami berbagai jenis pohon bakau dengan tetap memperhatikan keanekaragaman hayati di kawasan tersebut untuk melestarikan struktur geologi pesisir serta melindungi satwa liar, termasuk burung migran,” katanya.

Adapun persentase ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Surabaya mencapai 21,99 persen, sehingga ini melampaui persyaratan minimal 20 persen dengan luasan sebesar 7356,96 hektar pada 2020. RTH tersebut dapat menyerap total CO2 sebesar 642.794,59 ton/tahun. 

“Berdasarkan inovasi tersebut, capaian IKU (Indeks Kualitas Udara) Kota Surabaya sebesar 90,31, yang artinya melebihi capaian IKU nasional,” kata dia.

Ia juga memastikan kualitas udara Kota Surabaya terus meningkat setiap tahunnya, terutama mulai tahun 2016-2020. Selain IKU yang menunjukkan peningkatan, Kota Surabaya juga mampu meningkatkan kualitas lingkungan melalui gerakan partisipasi masyarakat hijau (gerakan 3R) dan program Waste to Energy yang menggunakan metode gasifikasi.

“Surabaya juga telah mengembangkan konsep Green Transportation dan Green Buildings. Kita juga sudah menggunakan pembangkit listrik tenaga surya di 74 titik persimpang. Berbagai inovasi ini terus kita kembangkan, tujuan utamanya untuk memberikan yang terbaik bagi warga Surabaya, bukan penghargaan,” tegasnya.

Baca Juga: 199 Tempat Rekreasi Surabaya Sudah Dibuka, Wajib Scan PeduliLindungi

Berita Terkini Lainnya