TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Viral Bonek Tewas Dikeroyok, Keluarga: Difitnah Mencuri

Pelaku pengeroyok dan provokator kabur

Ilustrasi Penganiayaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Surabaya, IDN Times - Nasib malang menimpa Zainal Fattah (25), seorang pemuda di Kota Surabaya. Ia tewas dikeroyok massa akibat tuduhan palsu. Setelah dirawat berhari-hari, Fattah yang juga seorang pendukung Persebaya alias Bonek ini mengembuskan nafas terakhir di rumah sakit.

Sementara pelaku pengeroyok dan provokator masih belum diketahui keberadaannya. Kejadian ini sendiri kemudian viral di beberapa akun fanspage pendukung Persebaya.

1. Awalnya Fattah sedang duduk santai

Ilustrasi Penganiayaan (IDN Times/Mardya Shakti)

Adik Fattah, Zainia Risqiyah menceritakan, pada Senin (19/4/2021) kakaknya seperti biasa sedang nongkrong di warung kopi. Tiba-tiba, seorang anak mengadu kepada Fattah bahwa ia menjadi korban pengeroyokan. Ia sempat menanyakan sebab anak itu dikeroyok. Namun, anak tersebut mengaku tak berbuat apa-apa.

"Jadi Kakak samperin ke orang-orang di belakang mau tanya kenapa kok anak ini dikeroyok. Niatnya cuma mau tanya baik-baik, ada masalah apa," ujar Nia, sapaan akrabnya saat dihubungi IDN TImes, Selasa (27/4/2021).

2. Tiba-tiba dituduh memukuli orang

Ilustrasi. (IDN Times/Sukma Shakti)

Saat Fattah tiba di lokasi, tepatnya di Jalan Kalimas Baru Surabaya, seorang pemuda tiba-tiba menunjuk ke arah Fattah dan mengatakan bahwa Fattah telah memukulinya. Padahal, ia baru datang dari Warkop dan hanya mengantarkan anak yang tadi mengadu kepadanya. Sontak, pemuda lain mengejar Fattah dan teman-temannya.

"Yang lain kabur sendiri-sendiri. Apesnya sandal Kakak saya putus jadi dia sempat telat kabur," tuturnya.

3. Disebut maling sehingga lebih banyak warga yang mengeroyok

Ilustrasi Penganiayaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Fattah pun tak bisa menghindari keroyokan pemuda-pemuda di sana. Ia sudah berniat menjelaskan tujuannya datang ke tempat tersebut tapi tak ada yang mendengarkan. Parahnya, seorang pemuda meneriaki Fattah sebagai maling sehingga mengundang warga-warga lain untuk datang dan turut mengeroyok Fattah. Nia mengatakan setidaknya ada 50 orang yang memukuli kakaknya.

"Coba si Gendon (terduga provokator) gak nunjuk kakak saya, pasti kakak gak dikeroyok," ungkapnya.

Tak hanya itu, tas yang dibawa Fattah berisi dompet dan handphone pun ternyata hilang ketika ia dikeroyok.

Baca Juga: Pemkot dan Persebaya Damai, Bonek Batal Demo Besar-besaran

4. Meninggal setelah lima hari dirawat di RS

Ilustrasi jenazah. (IDN Times/Mardya Shakti)

Setelah menjadi korban pengeroyokan, mahasiswa Stikosa AWS tersebut dilarikan ke RS Al Irsyad dan mendapatkan perawatan intensif. Ternyata, luka dalam yang dialami Fattah cukup parah. Dokter mengatakan terjadi pembengkakan di otak Fattah akibat pukulan benda tumpul yang keras. Ia pun beberapa kali mengalami kejang-kejang hingga berjam-jam.

"Kakak meninggal hari Jumat kemarin (23/4/2021)," imbuh Nia.

Baca Juga: Motif Pribadi, Empat Pria Lakukan Pengeroyokan Menggunakan Sajam

Berita Terkini Lainnya