TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Video Viral Penganiayaan di Surabaya, Pemkot Sebut Korban Alami Trauma

Pemkot lakukan pendekatan psikologis

Ilustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Sukma Shakti)

Surabaya, IDN Times - Toni (nama samaran), bocah laki-laki yang mengalami penganiayaan dalam sebuah video viral di media sosial kini mengalami trauma. Ia masih belum bersedia berkomunikasi dengan banyak orang dan cenderung mengasingkan diri. Saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sedang melakukan pendekatan terhadap anak tersebut.

1. DP5A temui korban penganiayaan

Facebook.com

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Chandra Oratmangun mengatakan, pihaknya sudah menemui Toni, korban pemukulan di video tersebut. Anak yang berusia 12 tahun itu belum bersedia berkomunikasi dengan terbuka.

"Kami sudah ketemu dengan anak yang korban pemukulan. Ketemu sebentar tapi gak mau bicara banyak. Jadi kami bicara dengan bapaknya," ujar Chandra ketika dihubungi IDN Times, Senin (14/10).

Baca Juga: Viral Video Kekerasan Anak, Pelaku Ternyata Dendam Putranya Dicabuli

2. Korban mengasingkan diri dari maayarakat

Facebook.com

Selain itu, Chandra menyebut bahwa Toni cenderung mengasingkan diri dari lingkungannya. Korban pemukulan tersebut tengah trauma. Pihaknya masih melakukan upaya lebih lanjut melalui pendekatan psikologis untuk membantu korban kembali percaya diri.

Saat ini Toni diketahui duduk di bangku kelas VI SD di kawasan Surabaya Barat.

"Kami belum tahu dia berani ke sekolah atau tidak, karena kemarin libur ya. Nanti saya coba cek apakah dia sekolah atau tidak," jelas Chandra. Korban diketahui merupakan murid kelas 6 SD di kawasan Surabaya Barat.

3. Kondisi fisik secara kasat mata tampak normal

Facebook

Secara kasat mata, Chandra tidak melihat adanya luka serius yang diakibatkan oleh pemukulan beberapa waktu lalu. Hanya saja ia menyerahkan perkara tersebut sepenuhnya kepada kepolisian. Saat ini, kasus penganiayaan anak itu tengah ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya.

"Tapi yang kami khawatirkan adalah traumanya. Kami akan upayakan agar dia kembali bangkit," imbuh mantan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya tersebut.

Baca Juga: Viral Video Pria Aniaya Anak-anak di Surabaya, Polisi Turun Tangan

Berita Terkini Lainnya