TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tiba-tiba ada Deklarasi Tolak People Power di Peringatan Bom Surabaya

Katanya spontan

IDN Times/Vanny El Rahman

Surabaya, IDN Times - Ada hal yang tiba-tiba membuat para tamu acara peringatan satu tahun bom Surabaya menjadi terkejut. Di akhir acara setelah pembacaan doa, ada yang membacakan deklarasi menolak gerakan people power.

Padahal, deklarasi tersebut tidak dicantumkan dalam agenda Refleksi 1 Tahun Peristiwa Iman 13 Mei di Gereja SMTB, Senin (13/5) malam. Para tamu pun bergumam mempertanyakan maksud dari deklarasi yang tidak ada hubungannya dengan tragedi bom Surabaya 13 Mei 2018.

 

1. Ada deklarasi tolak people power usai doa

IDN Times/Vanny El Rahman

 

Deklarasi ini dibacakan setelah tujuh tokoh agama dan kepercayaan membacakan masing-masing doa. Padahal suasana kala itu sangat khidmat dengan lampu dipadamkan dan tiap tamu memegang lilin. Lalu, Presidium Majelis Luhur Kepercayaan Terhadap Tuhan Maha Esa Jatim, Oto Bambang Wahyudi tiba-tiba bersuara lantang dan mengajak tamu untuk mengulangi perkataannya.

"Pancasila jaya, NKRI harga mati. Terima kasin pelaksanaan Pemilu 2019 di Jawa Timur berlangsung dengan lancar, aman, transparan, dan jujur. Kami menolak adanya aksi people power karena mencederai nilai-nilai demokrasi dan berakibat memecah belah bangsa," seru Oto yang diikuti para tamu.

Baca Juga: Marak 'People Power', Agum Gumelar Bandingkan dengan Tahun 1998

2. Deklarasi dilakukan secara spontan

IDN Times/Vanny El Rahman

 

Ditemui seusai acara, Oto mengatakan bahwa deklarasi tersebut memang tidak direncanakan. Ia mengaku spontan mengajak para tamu untuk menolak people power yang menurutnya mencederai nilai-nilai demokrasi. Sebelumnya Oto juga tidak melakukan koordinasi dengan para tokoh agama terkait hal ini.

"Kita melihat momentum ada lintas agama, kita mendambakan adanya rasa kerukunan. Adanya momen ini ayo kita kembali rukun bahwa perbedaan itu indah dan Bhinneka Tunggal Ika satu satunya hanya ada di Indonesia," ujarnya.

3. Deklarasi didukung pihak kepolisian

IDN Times/Vanny El Rahman

 

Aksi deklarasi ini mendapatkan dukungan dari pihak kepolisian. Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera yang hadir mewakili Kapolda Jatim saat itu mengaku senang atas deklarasi para tokoh agama tersebut.

"Tadi sudah dideklarasikan dengan tokoh-tokoh agama bahwa menolak adanya kekerasan dan menolak adanya people power. Ini semua dalam rangka Indonesia dari kota Surabaya dan aman tertib dalam pelaksanaan Pemilu ini," ungkap Barung.

Baca Juga: Polri Soal Pengamanan People Power: Ini Amanah Rakyat

Berita Terkini Lainnya