TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Segera Masa Panen, Harga Cabai di Jatim Diperkirakan Berangsur Normal

Semoga tidak ada yang gagal panen

Cabai rawit (IDN Times/Umi Kalsum)

Surabaya, IDN Times - Harga cabai di Jawa Timur masih melambung tinggi. Kondisi ini diperkirakan baru akan membaik pada pertengahan Maret 2021 dikarenakan adanya panen di berbagai daerah. Di samping itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga menempuh berbagai upaya untuk memastikan panen cabai pada Maret mendatang tidak gagal.

Baca Juga: Harga Cabai Tembus Rp130 Ribu, Pedagang Tak Berani Banyak Ambil Stok 

1. Cabai mahal karena ada lahan yang tergenang

Ilustrasi cabai merah dan cabai hijau (IDN Times/Saifullah)

Ketua Paguyuban Petani Cabai Indonesia, Jawa Timur, Suyono menjelaskan bahwa kenaikan harga cabai di pasaran disebabkan kondisi cuaca ekstrem yang menyebabkan banjir di banyak lahan tanam cabai. Kerusakan cabai ini disertai serangan penyakit seperti daun keriting, buah rontok, serangan lalat buah yang hampir merata di semua sentra produksi cabai di Jawa Timur.

“Kondisi itu juga mengakibatkan produksi cabai rawit di sentra produksi di Kabupaten Kediri. Berdasarkan luas tanam mengalami penurunan sekitar 10 sampai 15 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya," ujarnya, Jumat (5/3/2021).

2. Diperkirakan harga mulai normal sejak pertengahan Maret

IDN Times/Holy Kartika

Meski demikian, Suyono memperkirakan bahwa kondisi ini akan segera berangsur berakhir. Pasalnya, pada pertengahan hingga akhir Mei 2021, sentra produksi cabai di wilayah Kediri dan Mojokerto diperkirakan akan panen. Kemudian bertahap beberapa kabupaten lain seperti Blitar, Tuban, Malang, dan Probolinggo.

"Kemudian jika sudah banyak yang panen maka harga cabai di pasaran bisa berangsur-angsur normal," tuturnya.

Baca Juga: Cabai Mahal, Begini Curhatan Produsen Sambal

Berita Terkini Lainnya