Cabai Mahal, Begini Curhatan Produsen Sambal

Belum lagi selama pandemik penjualan berkuang drastis

Malang, IDN Times - Harga cabai di Kota Malang masih tinggi. Dalam beberapa hari terakhir harga cabai masih berada pada Rp130 ribu per kilogram. Kenaikan harga yang sangat tinggi tersebut membuat sejumlah pengusaha makanan pedas harus memutar otak lebih keras. Mereka memutar otak agar tetap bisa untung. Salah satunya dilakukan pengusaha produk olahan sambal merek Mamachi. 

1. Naikkan harga untuk tutupi biaya produksi

Cabai Mahal, Begini Curhatan Produsen SambalProduk sambal kemasan milik Fiyani yang terdampak kenaikan harga cabai. IDN Times/Alfi Ramadana

Fiyani Rizki Amalia, pemilik usaha sambal Mamachi Malang menjelaskan bahwa kenaikan harga cabai yang terjadi memang sangat menyulitkan dirinya. Terlebih usaha yang ia kembangkan merupakan olahan makanan pedas dan sambal kemasan yang selalu memerlukan banyak cabai.

Untuk mengakalinya, Fiyani memilih untuk menaikkan harga produk sambal kemasan miliknya. Hal itu demi menjaga kualitas rasa agar tetap sama seperti saat harga cabai normal. 

"Dari tujuh varian sambal yang kami produksi, ada dua yang harganya dinaikkan. Dua varian tersebut adalah sambal paru dan sambal cumi-cumi. Tetapi kenaikannya juga tidak banyak hanya sekitar 10 persen dari harga sebelumnya," katanya saat ditemui di kedai miliknya Jumat (5/3/2021). 

2. Termahal sejak memulai usaha

Cabai Mahal, Begini Curhatan Produsen SambalFiyani melakukan pengemasan sambal miliknya. IDN Times/Alfi Ramadana

Fiyani mengakui bahwa harga cabai kali ini merupakan yang termahal sejak dirinya memulai usaha sambal kemasan tahun 2017. Dirinya pun kini memilih mengurangi belanja cabai. Jika biasanya mencapai 15-20 kilogram sekali belanja, kini ia hanya membeli 10 kilogram. 

"Tahun lalu itu kenaikan hanya mencapai Rp 80 ribu saja," tambahnya. 

3. Pelanggan memahami kenaikan harga

Cabai Mahal, Begini Curhatan Produsen SambalProduk olahan sambal terdampak kenaikan harga cabai. IDN Times/Alfi Ramadana

Meskipun mengalami kenaikan harga, ia Fiyani mengaku beruntung karena tidak ada pelanggan yang protes. Ia menyebut sebagian besar pelanggan sudah tahu bahwa  harga cabai di Kota Malang kini tengah melonjak tajam.

"Sebagian besar mereka tidak protes terkait kenaikan harga. Karena mungkin sama-sama merasakan kenaikan harga cabai," sambungnya. 

Baca Juga: Distan Jatim Angkat Bicara soal 'Pedasnya' Harga Cabai

4. Alami penurunan selama pandemik

Cabai Mahal, Begini Curhatan Produsen SambalProses pengemasan sambal Mamachi. Produsen harus menaikkan harga untuk dua varian produk. IDN Times/Alfi Ramadana

Fiyani mengakui bahwa kondisi menjadi semakin rumit setelah pandemik COVID-19 masih berjalan. Selama masa pandemik, penjualan sambal kemasan miliknya juga mengalami penurunan cukup besar. Segmentasi penjualan yang lebih menyasar pada mahasiswa membuat penjualan alami penurunan lantaran saat ini proses kuliah dilakukan secara daring.

"Dulu sebelum pandemik satu bulan bisa sampai 200 botol bahkan kadang sampai 300 botol. Sekarang penjualan menurun hingga 40 persen," tandasnya. 

Baca Juga: Harga Cabai Tembus Rp130 Ribu, Pedagang Tak Berani Banyak Ambil Stok 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya