TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sebulan, Lumbung Pangan Serap 232,42 Ton Beras Petani Lokal

Agar pendapatan petani juga terjamin di tengah pandemik

Ilustrasi beras (IDN Times/Shemi)

Surabaya, IDN Times - Tak hanya ketersediaan bahan pangan, penyerapan hasil panen juga menjadi permasalahan di masa pandemik COVID-19. Melalui Lumbung Pangan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur juga berusaha membantu penyerapan hasil panen petani, sekaligus menyediakan bahan pangan bagi masyarakat dengan harga terjangkau.

1. Lumbung Pangan ingin melindungi petani di tengah pandemik

Ilustrasi gula pasir di pasar. IDN Times/Shemi

Dirut Panca Wira Usaha Jatim Erlangga Satriagung menerangkan bahwa harga bahan pangan mengalami naik turun. Petani adalah elemen pertama yang terkena dampak. Sektor produksi menjadi rugi. Sebab, pendapatan dari harga jual tak sepadan dengan pengeluaran untuk produksi. Melalui Lumbung Pangan ini, petani memeliki kepastian serapan dan harga.

"Petani tidak rugi, kebutuhan masyarakat juga terpenuhi," terang Erlangga melalui siaran pers, Rabu (20/5).

Baca Juga: Pemuda Papring, Ajak Petani Aktifkan Lumbung Jagung di Tengah Pandemik

2. Sudah 232,42 ton beras terserap

Ilustrasi beras di pasar (IDN Times/Shemi)

Salah satu komoditas yang penting bagi masyarakat dan diserap oleh Lumbung Pangan Jatim adalah beras. Hingga satu bulan masa dibukanya Lumbung Pangan, telah ada 232,42 ton beras petani lokal yang terserap.

Dari jumlah total serapan beras tersebut, yang sudah terjual ke masyarakat mencapai 107,61 ton lebih atau setara dengan Rp 1,1 miliar. Sedangkan sisanya saat ini yang sudah menjadi stok Lumbun Pangan Jatim yaitu lebih dari 124,8 ton.

‘’Jumlah beras yang kita serap dari petani ini tentu bertambah seiring dengan bertambahnya waktu karena kita buka Lumbung Pangan Jatim ini hingga 21 Juli 2020 mendatang," tutur Erlangga.

3. Beras berasal dari petani lokal di Jatim

lustrasi petani. IDN Times/Wayan Antara

Berdasarkan data Lumbung Pangan Jatim, serapan beras lokal Jatim hingga saat ini terinci sebagai terdiri dari beras Mojosari sebesar 35,7 ton, beras Mojokerto sebesar 42,98 ton, beras Kediri sebesar 34,5 ton, beras Jember 13,17 ton, beras Ngawi di atas 17,86 ton, beras Lamongan sebesar 69,2 ton, serta beras 18,9 ton.

"Program Lumbung Pangan yang diprakarsai Bu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa ini bermanfaat bagi dua sisi. Yakni petani karena produk mereka terserap dengan harga yang layak. Serta masyarakat yang bisa membeli produk tersebut dengan harga terjangkau," ungkap Erlangga.

Baca Juga: Belanja di Lumbung Pangan, Warga Gresik dan Sidoarjo Bisa Bebas Ongkir

Berita Terkini Lainnya