TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rawan Klaster Pasar, Pemkot Surabaya Sebar Posko Pengawasan

Warga di pasar kerap tak patuhi protokol kesehatan

Ilustrasi Pasar (IDN Times/Besse Fadhilah)

Surabaya, IDN Times - Salah satu lokasi yang berpotensi menjadi tempat penularan COVID-19 di Kota Surabaya adalah pasar tradisional. Bahkan, beberapa kali pasar menjadi klaster penularan COVID-19 di Surabaya. Untuk mengatasi hal tersebut, Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya membuat posko di pasar-pasar tradisional agar bisa mengawasi secara langsung.

1. Pasar menjadi salah satu lokasi penularan COVID-19

Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana. Dok Humas Pemkot Surabaya

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana mengatakan, pihaknya menyadari bahwa masyarakat cenderung tak mematuhi protokol kesehatan ketika berada di pasar tradisional. Padahal, interaksi antara pembeli dan penjual tak dapat terelakkan.

Oleh karena itu, berdasarkan rapat evaluasi yang sudah mereka lakukan, Satgas COVID-19 Surabaya memutuskan untuk membuat posko-posko pengawasan di pasar tradisional.

"Ada beberapa yang memang harus kita perketat lagi. Seperti hasil rapat koordinasi tadi malam itu agar kita juga buka posko-posko di sekitaran pasar tradisional. Karena itu memang di titik-titik kerumunan yang paling krusial," ujar Whisnu, Selasa (2/2/2021).

Baca Juga: Positif COVID-19 dari Pasar Kapasan dan PGS, Kini ada "Klaster Pasar"

2. Beberapa pasar sudah memiliki posko pengawas

Ilustrasi pasar tradisional. IDN Times/Besse Fadhilah

Whisnu mengatakan, bebrapa pasar tradisional memang sudah diawasi oleh posko-posko. Melihat hal ini, pihaknya memutuskan untuk menambah posko-posko di pasar lainnya yang masih belum diawasi dengan baik.

"Dari evaluasi itu memang yang belum itu kita membuka posko di setiap pasar tradisional. Ada beberapa pasar yang sudah ada poskonya," katanya.

Baca Juga: 37 Pedagang dan Pembeli Pasar Keputran Positif COVID-19

Berita Terkini Lainnya