Ini Skema Penanganan Varian Omicron di Surabaya, Jangan Sampai Lolos!
Omicron disebut 5 kali menyebar lebih cepat dari delta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Virus corona varian omicron kini menjadi momok terbaru bagi siapa saja. Pemerintah Kota Surabaya pun berusaha agar tidak kecolongan dalam menghadapi varian ini. Penanganan pun sudah disiapkan dengan merujuk Surat Edaran (SE) Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nomor HK 02.01/MENKES/1391/2021 Tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus COVID-19 Varian Omicron.
"Seluruh kasus probable dan konfirmasi varian Omicron baik yang bergejala (simptomatik) maupun tidak bergejala (asimptomatik), harus dilakukan isolasi di rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan COVID-19," ujar Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina, Sabtu (8/1/2022).
1. Kontak erat pasien probable dan konfirmasi varian omicron harus dicari dengan benar
Nantik menjelaskan, langkah pertama yang harus dilakukan ketika terdeteksi pasien probable varian omicron adalah melacak kontak dalam kurun waktu 1x24 jam untuk menemukan kontak erat. Seelah itu, para kontak erat ini harus dikarantina selama 10 hari di fasilitas karantina terpusat dan pemeriksaan entry dan exit test menggunakan pemeriksaan Nucleic Acid Amplification Test (NAAT) atau biasanya menggunakan RT-PCR.
"Jika hasil pemeriksaan NAAT positif, maka harus dilanjutkan pemeriksaan SGTF di laboratorium yang mampu pemeriksaan SGTF dan secara pararel spesimen dikirim ke laboratorium Whole Genome Sequencing (WGS) terdekat," tuturnya.
Baca Juga: WHO: Omicron Picu Gejala Ringan, Tidak Sampai Merusak Paru-Paru
Baca Juga: RSUD Dr. Soetomo Tegaskan Belum Rawat Pasien Omicron