TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hari Ini 15 Ribu Buruh Demo di Surabaya, Risma: Tolong Jaga Kota Kami!

Demo boleh, rusuh jangan

Seorang pengunjuk rasa yang tergabung dalam Gerakan Tolak Omnibus Law (GETOL) memakai masker bertuliskan Tolak Omnibus Law saat berunjuk rasa menuju Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (20/10/2020) (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Surabaya, IDN Times - Demonstrasi puncak penolakan omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja di Kota Surabaya akan berlangsung hari ini, Selasa (27/10/2020). Masih terbayang dengan kerusuhan pada demonstrasi sebelumnya, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mewanti-wanti agar unjuk rasa kali ini bisa berjalan kondusif tanpa merusak fasilitas publik.

"Saya berharap kita semua sebagai warga Surabaya dapat untuk mengamankan properti yang kita miliki. Baik properti yang disediakan atau dibangun Pemkot Surabaya, maupun properti pribadi milik bapak ibu sekalian yang ada di sekitar," ujarnya, Selasa (27/10/2020).

1. Minta orangtua awasi anaknya

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat meresmikan Pasar Burung dan Batu Akik eks lokalisasi Dolly pada Rabu (21/10/2020). Dok Humas Pemkot Surabaya.

Pada demonstrasi tanggal 8 Oktober lalu, Risma menemukan bahwa banyak anak-anak yang ikut. Akhirnya, mereka pun turut terprovokasi dan ditangkap polisi. Risma pun meminta agar para orangtua menjaga anaknya agar tidak ikut demonstrasi hingga berujung berhadapan dengan hukum.

"Saya berharap bapak ibu sekalian merangkul anak-anak kita. Putra putri kita sebagai bentuk perlindungan terhadap mereka yang kita sudah besarkan mulai mereka tidak bisa apa-apa," tuturnya.

Baca Juga: Tuntutan Belum Terpenuhi, Besok 15 Ribu Buruh Demo di Kantor Gubernur

2. Kerusuhan bisa membuat Surabaya mundur

Aksi menolak Omnibus Law di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis, (8/10/2020). IDN Times/Fitria Madia

Risma mengatakan bahwa saat ini Kota Surabaya sudah bisa dibilang sebagai kota maju. Sementara kerusuhan bisa mengganggu kodusifitas kota, hingga membuat calon investor mengurungkan niatnya untuk menananmkan modal di Kota Pahlawan.

"Jangan sampai kita mundur lagi. Kita harus invest kembali kalau terjadi kerusakan. Sayang sekali uang yang sudah kita kumpulkan untuk mengganti sesuatu yang rusak. Kita bisa investasi untuk yang produktif demi masa depan kota ini. Kita harus yakin bahwa kita pasti bisa asalkan kita mau. Mari kita selamatkan kota ini," ungkapnya.

Baca Juga: Demo Susulan Omnibus Law, Polrestabes Surabaya Siagakan 3.790 Personel

Berita Terkini Lainnya