TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times
© 2024 idntimes.com by IDN Media
Home News Jatim

Dosen Beri A ke Mahasiswa yang Demo, Kampus Ancam Berikan Sanksi

Waduh kok gitu?

Aksi menolak Omnibus Law di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis, (8/10/2020). IDN Times/Fitria Madia
Verified
Fitria Madia

Surabaya, IDN Times - Seorang dosen dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKMS) menjanjikan nilai A bagi mahasiswanya yang mengikuti aksi demonstrasi tolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020) lalu. Namun sayangnya, dosen ini malah terancam akan mendapatkan sanksi dari pihak kampus lantaran diduga terdapat pelanggaran.

1. Keputusan Umar untuk berikan nilai A kepada mahasiswa yang demo adalah inisiatif pribadi

Ilustrasi Pendidikan (IDN Times/Arief Rahmat)

Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan dan Humas UWKS, Andi Aruji mengatakan bahwa dosen yang menjanjikan hal tersebut yaitu Umar Sholahudin berinisiatif sendiri untuk menjanjikan nilai kepada mahasiswanya. Keputusan tersebut belum melalui pertimbangan kampus sehingga kebijakan tersebut tidak dapat mengatasnamakan institusi.

"Kejadian itu dari dosen kami Bapak Umar Shalahudin itu menyampaikan secara pribadi, bukan secara institusi. Karena kalau secara institusi kami mempunyai peraturan rektor secara akademik yang mengatur pemberian nilai," ujarnya, Sabtu (10/10/2020).

Baca Juga: Massa Ricuh di Grahadi Lempar Molotov, Polisi Balas Gas Air Mata

2. Cara Umar memberikan nilai A kepada demonstran dianggap salah

Suasana demo menolak Omnibus Law di Gedung Grahadi, Kamis (8/10/2020). IDN Times/Fitria Madia

Andi melanjutkan, Umar diduga melakukan pelanggaran cara pemberian nilai terhadap mahasiswa. Pasalnya nilai sebuah mata kuliah tidak bisa hanya ditentukan dari satu aspek saja. Terdapat beberapa penilaian yang harus ditempuh mulai keaktifan dan presensi perkuliahan, Ujian Tengah Semester, dan Ujian Akhir Semester.

"Tidak semudah itu memberikan nilai A dan sebagainya. Ada proses yang harus dilalui," terangnya.

3. Umar dianggap melakukan pelanggaran

Aksi menolak Omnibus Law di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis, (8/10/2020). IDN Times/Fitria Madia

Oleh karenanya, sikap Umar yang mengiming-iming nilai A begitu saja kepada mahasiswanya dianggap bisa melanggar peraturan kampus yang ada. Umar juga tidak menjelaskan bagaimana nantinya ia akan memberikan nilai A kepada para mahasiswanya yang mengikuti aksi demonstrasi.

"Kemarin pada waktu Pak Umar memberikan di Facebooknya itu kan langsung memberi A bagi yang demo. Itu tidak benar. Yang benar sesuai dengan peraturan rektor dan peraturan akademik," imbuhnya.

Baca Juga: Dosen Ini Janjikan Nilai A untuk Mahasiswa yang Ikut Demo

Topik:
dosen
kampus
omnibus law
Berita Terkini Lainnya

3 Ekor Hiu Terdampar di Suramadu, Hasil Pemeriksaan Perut Penuh Sampah

Viral Pelaku Curanmor Dibekuk Korbannya di Jembatan Suramadu

Biaya Retribusi Pemakaman di Surabaya Akan Dihapus Pada 2024

Alasan Mengapa Jatim Selalu 'Seksi' di Mata Capres

Cegah Perundungan di Sekolah, Pemkot Gandeng Forum Anak Surabaya

Dampak Kecelakaan di Semarang, 8 KA ke Jatim Alami Keterlambatan

Gunung Raung Kebakaran di Malam Suro, Warga Banyuwangi Gelar Ritual

Malam 1 Suro Jalur Pendakian Gunung Lawu di Magetan Membludak 

Sekolah Swasta Minim Murid, MKKS Surabaya: Banyak Siswa Tarik Berkas

4 Parpol Bersaing Ketat di Jatim, Peta Masih Dinamis