TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

22 Dokter Residen FK Unair Terpapar COVID-19, Pemkot Gencarkan Tracing

Agar tidak terjadi klaster baru

Ilustrasi pengambilan sampel swab tenggorokan. IDN Times/Debbie Sutrisno

Surabaya, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan tracing terhadap 22 dokter residen yang sedang mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair). Para dokter itu terpapar COVID-19. Pemkot berusaha mencegah terjadinya penularan lebih luas ke masyarakat sekitar.

1. Pemkot berkoordinasi dengan rumah sakit

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita saat ditemui di kampanye pencegahan anak stunting, Rabu (18/12). IDN Times/Fitria Madia

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, pihaknya sudah mendatangi RSUD dr Soetomo Surabaya, tempat praktik 22 dokter tersebut. Kedatangan tim Pemkot Surabaya disambut baik oleh pihak rumah sakit.

“Kami dari Gugus Tugas selalu melakukan tracing. Tadi ke rumah sakit dr Soetomo untuk melakukan tracing eksternal,” ujarnya melalui siaran pers Humas Pemkot Surabaya, Sabtu (10/6).

Baca Juga: Positif COVID-19, Dokter Residen RSUD dr. Soetomo Meninggal Dunia

2. Lakukan tracing eksternal

Ilustrasi COVID-19 (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Feny-sapaan akrab Febria- menjelaskan, pihak RSUD dr Soetomo mengaku sudah melakukan tracing internal. Namun untuk tracing eksternal, RSUD dr Soetomo tetap meminta bantuan kepada Pemkot Surabaya.

Meski begitu, Feny menyatakan, bahwa pihaknya masih menunggu data-data pendukung dari pihak manajemen rumah sakit untuk kebutuhan tracing eksternal.
 
“Kami akan melakukan tracing eksternal setelah mendapatkan data dari rumah sakit dr Soetomo. Datanya kami masih menunggu. Setelah pertemuan tadi, besok (Minggu) akan bersurat kalau misalnya datanya belum ada,” tuturnya.

Baca Juga: Enam Kelurahan di Surabaya Dinyatakan Sebagai Zona Hijau

Berita Terkini Lainnya