TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Khofifah Sebut Orangtua dan Guru Bantu Millennials Hadapi Radikalisme

Dia juga singgung soal khilafah

IDN TIMES/Agus Prabowo

Surabaya, IDN Times - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengajak masyarakat dan kaum millennials untuk membangun karakter nasionalisme. Ini dilakukan untuk mencegah paparan radikalisme. "Rasa Indonesia bisa mereduksi kedaerahan dan keagamaan maupun kemargaan," kata Khofifah saat melakukan wawancara khusus dengan IDN Times, Kamis (21/3). 

Baca Juga: Mahfud MD Komentari Pencatutan Nama Khofifah oleh Rommy

1. Indonesia menyatukan semuanya

IDN TIMES/Agus Prabowo

Menurut Khofifah, nasionalisme perlu ditumbuhkan karena masyarakat selama ini tidak dipersatukan oleh agama melainkan oleh rasa memiliki Indonesia. "Selama ini dengan rasa ke-Indonesia-an masyarakat mudah bergandengan tangan. Mudah juga berpelukan," kata dia.

Meski begitu, ia mengaku terus mewaspadai tumbuhnya gerakan radikal. Sebab, berdasarkan data yang ia dapatkan, sebanyak 30 persen millennials Jawa Timur berpotensi mengikuti organisasi yang cenderung intoleran. "Itu saya selalu sampaikan ke berbagai pihak. Kita harus bersama-sama untuk mencegah itu," ujar dia. 

2. Waspadai juga paham khilafah

IDN TIMES/Agus Prabowo

Yang juga diwaspadai oleh Khofifah adalah adanya isu khilafah. Menurut dia, pemikiran itu dipaparkan kepada remaja yang sedang mencari identitas diri. "Interaksi dilakukan secara digital. Tipe one way communication," katanya. "Saya yakin warga Jawa Timur tidak ingin jika negara Indonesia berubah menjadi khilafah." 

3. Pentingnya peran orangtua dan guru

IDN TIMES/Agus Prabowo

Untuk mencegah pemaparan tentang khilafah, Khofifah meminta ada interaksi antara guru dan orangtua dengan para remaja. "Guru berperan penting, karena biasanya omongan guru lebih didengar anak-anak," ujarnya.

Baca Juga: Beri Motivasi Peserta UNBK, Khofifah: Yang Mau Menikah Nanti Saja

Berita Terkini Lainnya