Zona Merah Banyuwangi, Permintaan Oksigen Naik dan BOR Kian Menipis
Ketersediaan bed dan nakes ditambah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuwangi, IDN Times - Sebanyak 17 kabupaten/kota di Jawa Timur (Jatim) masih berstatus zona merah yang artinya tingkat risiko tinggi COVID-19. Salah satunya ialah Banyuwangi. Data Satgas Penanganan COVID-19 Jatim Per 10 Juli 2021, kabupaten yang dipimpin Bupati Ipuk Fiestiandani itu mempunyai 813 kasus aktif.
Banyaknya kasus aktif ini tentunya diperlukan perawatan alias treatment yang lebih. Sehingga angka kematian akibat virus corona SARS CoV-2 tidak bertambah. Jumlah kematian di Banyuwangi sendiri sekarang ini 825 kasus. Sedangkan total yang sembuh ada 6.781 orang.
Nah, dalam perawatan pasien COVID-19 yang terus melonjak ini perlu ditambah fasilitas kesehatan dan sejumlah alat medis. Seperti penambahan tempat tidur alias bed hingga oksigen medis. Ipuk pun melakukan pengecekan oksigen di wilayahnya. Istri mantan Bupati Azwar Anas itu mengklaim kalau masih aman.
Baca Juga: Ruang ICU RS Rujukan COVID-19 di Banyuwangi Hampir Penuh
1. Dapat laporan kalau permintaan oksigen naik ratusan persen
Sewaktu mengecek ke gudang penyedia tabung oksigen PT Samator pada Jumat (9/7/2021), Ipuk mendapati sejumlah fakta. Pihak perusahaan mengaku kalau permintaan oksigen mengalami lonjakan yang signifikan.
"Permintaan oksigen, bisa sampai 400-450 tabung per hari. Biasanya hanya 75 tabung per hari. Kabar baiknya, ketersediannya Insya Allah memadai," ujar Ipuk. Pihaknya meminta agar Samator memprioritaskan rumah sakit.
Baca Juga: Perebutan Batas Wisata Ijen, Banyuwangi Tunjukkan Sejumlah Bukti