TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Risma Resmikan Hutan Kota Baru di Surabaya, Ada Apa Saja?

Wah tambah hijau nih Surabaya

Risma saat resmikan Tahura Lempung, Kamis (19/11/2020). Dok. Humas Pemkot Surabaya.

Surabaya, IDN Times - Satu ruang terbuka hijau kembali dibuat oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Yakni Taman Hutan Raya (Tahura) Lempung di Lempung Perdana IV, Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep. Tahura itu diresmikan secara langsung oleh Wali Kota Tri Rismaharini, Kamis (19/11/2020).

Lantas apa saja yang ada di tahura ini?

1. Miliki luas 1,9 hektar diisi tanaman dan ternak

Risma saat resmikan Tahura Lempung, Kamis (19/11/2020). Dok. Humas Pemkot Surabaya.

Berdasarkan informasi dari Humas Pemkot Surabaya, Tahura Lempeng dibangun sejak 2019 dengan luas 1,9 hektar. Tedapat pelbagai macam tanaman seperti sorgum, sukun, terong, mangga, ginseng, gondosuli, kejibeling hingga temu ireng. Selain itu juga dilengkapi dengan areal peternakan yang diisi 1000 ekor ayam petelur.

"Tanaman produktif dan pelindung ada sekitar 30 jenis. Sedangkan tanaman herbal ada 31 jenis. Total tanaman herbal ada 2100 lebih jumlahnya. Untuk yang produktifnya ada 1200an," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Yuniarto Herlambang.

"Jadi ada ayam petelur, tadi pertama kali Bu Wali Kota memberikan itu secara simbolis. Karena kita membesarkan dari kecil. Jadi kalau sudah besar diberikan ke warga. Yang besar ada 1000-an," dia menambahkan.

Baca Juga: Dear Arek Suroboyo, Kotamu Zona Oranye Lagi Rek!

2. Dilengkapi bozem mini untuk resapan dan penampungan air

Tahura Lempung, Surabaya, Kamis (19/11/2020). Dok. Humas Pemkot Surabaya.

Selain tanaman dan ternak, tahura ini juga dilengkapi dengan bozem mini. Kegunaannya tak lain ialah untuk resapan dan penampungan air di kala musim hujan. Sebab, kawasan Surabaya Barat acap kali mengalami banjir apabila diguyur hujan dengan intensitas lebat dan lama.

"Beberapa tahun lalu saya pergi ke sini mendapat keluhan warga yang kena banjir di kawasan ini. Sehingga saya putuskan membuat waduk kecil untuk menampung air," kata Wali Kota Risma.

Menurut dia, secara teori kawasan ini terletak lebih tinggi dari wilayah utara. Sehingga, secara logika kawasan ini mestinya tidak tergenang. Namun, karena ada masalah terkait koneksi saluran, sehingga kawasan ini menjadi tergenang.

"Dulu di sini kondisinya juga masih gundul. Namun, alhamdulillah sekarang jadi indah," imbuh Risma.

Baca Juga: Jalan-jalan ke Ijen dan Taman Nasional Baluran Bisa Naik Damri Gratis

Berita Terkini Lainnya