Dear Arek Suroboyo, Kotamu Zona Oranye Lagi Rek!

Ayo hijaukan

Surabaya, IDN Times - Satgas Penanaganan COVID-19 merilis peta risiko, Selasa (25/8/2020). Hasilnya, Kota Surabaya yang sempat berstatus zona merah atau risiko tinggi transmisi corona kini kembali menjadi zona oranye atau risiko sedang. Saat ini, zona merah di Jatim menyisakan Sidoarjo dan Tuban.

1. Perubahan peta risiko berdasarkan perhitungan Satgas Pusat

Dear Arek Suroboyo, Kotamu Zona Oranye Lagi Rek!Peta zonasi risiko COVID-19, Surabaya zona oranye per Selasa (25/8/2020). Tangkapan layar aplikasi Bersatu Lawan COVID-19

Berubahnya warna pada peta risiko ini dibenarkan oleh Ketua Rumpun Kuratif Satgas Penanganan COVID-19 Jatim dr. Joni Wahyuhadi. Dia menegaskan, perubahan itu berdasarkan perhitungan Satgas Pusat yang diperbarui tiap satu minggu sekali.

"(Penentuannya) ada tiga (faktor), epidemiologi, pelayanan kesehatan, dan surveillance. Jadi tidak hanya satu, ada 15 (indikator) kemudian jadi 3 (faktor besar)," ujarnya, Selasa (25/8/2020).

2. Peta risiko masih terus berpotensi berubah, bisa jadi merah atau bahkan hijau

Dear Arek Suroboyo, Kotamu Zona Oranye Lagi Rek!Peta zonasi risiko COVID-19, Surabaya zona oranye per Selasa (25/8/2020). Tangkapan layar aplikasi Bersatu Lawan COVID-19

Berubah-ubahnya warna peta risiko, lanjut Joni, sebenarnya dapat menjadi pengingat atau alarm bagi tiap-tiap daerah. Sebab, zona wilayah akan berubah menjadi merah lagi apabila masyarakat abai dengan protokol kesehatan. Kasus bisa tumbuh bak jamur pada musim hujan, potensi kematian pun secara otomatis meningkat.

"Semua masih bisa berubah-ubah. Kan dia berprogres tiap Selasa. Misalkan merah itu high risk transmisi penularannya. Kuning (rendah penularan) juga ada risiko," kata Dirut RSUD dr. Soetomo ini.

Baca Juga: Surabaya Zona Merah Lagi, Pemkot Menduga karena Faktor Libur Idul Adha

3. Sidoarjo masih merah karena kematiannya tinggi

Dear Arek Suroboyo, Kotamu Zona Oranye Lagi Rek!Jumlah kasus COVID-19 di Surabaya per Selasa (25/8/2020). Tangkapan layar aplikasi Bersatu Lawan COVID-19

Terkait Sidoarjo yang petanya masih terus merah, Joni menyampaikan memang daerah tersebut berisiko tinggi penularan COVID-19. Meskipun jumlah kasusnya lebih sedikit daripada Surabaya, tapi persentase tingkat kematian dan penularan di Sidoarjo masih tinggi. Apalagi, Plt. Bupati Sidoarjo beberapa waktu lalu terbukti meninggal akibat COVID-19.

"Memang kami lihat kematiannya banyak, tinggi. Warna dipengaruhi penambahan case, kematian, transmission rate, dan macam-macam. Persediaan sarana kesehatan juga. Intinya Ada 15 (indikator)," tegas Joni.

Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Jatim, terkonfirmasi positif di Sidoarjo mencapai 4.719 kasus. Sebanyak 3.521 dinyatakan sembuh dan 291 dilaporkan meninggal dunia. Sedangkan sisanya masih dalam perawatan.

Baca Juga: Banyak Guru Surabaya Terpapar COVID-19, Ini Saran Pemerhati Pendidikan

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya