TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Masyarakat Tak Patuh, Khofifah Curhat ke Jokowi

Padahal tingkat penularan sempat menurun

Gubenur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat menerima kunjungan Joko Widodo, Kamis (25/6). Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Kepresidenan

Surabaya, IDN Times - Gubernur Jawa Timur (Jatim) kembali "curhat" kepada pemerintah pusat soal rendahnya tingkat kepatuhan masyarakat Surabaya Raya. Setelah curhat di depan Menteri Koordinator (Menko) Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam), Mahfud MD, Menteri Kesehatan (Menkes) dr. Terawan Agus Putranto dan Ketua Gugus Tugas Pusat, Doni Monardo, Rabu (24/6), mantan Menteri Sosial itu curhat ke Presiden Joko 'Jokowi' Widodo, Kamis (25/6).

1. Rate of transmission Surabaya Raya sempat di bawah satu

Gubenur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat menerima kunjungan Joko Widodo, Kami s(25/6). Dokumentasi Humas Pemprov Jatim

Rendahnya tingkat kepatuhan masyarakat Surabaya Raya ini membuat upaya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo selama tiga tahap menjadi percuma. Padahal rate of transmission (Rt) atau tingkat penularan di daerah ini sempat di bawah satu ketika PSBB.

"Kami sempat mendapatkan kebahagiaan ketika tanggal 9 Juni sebetulnya rate of transmission di Jawa Timur sudah 0,86 persen, tapi kemudian ada kenaikan kembali pada tanggal 24 kemarin menjadi 1,08 persen," ujarnya.

Baca Juga: Ditawari ke Pabrik APD Probolinggo, Jokowi: Saya Akan Kunjungi

2. Rt kembali naik karena adanya momen silaturahim

Gubenur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat menerima kunjungan Joko Widodo, Kami s(25/6). Dokumentasi Humas Pemprov Jatim

Bahkan, lanjut Khofifah, Rt di bawah satu di Surabaya mampu dipertahankan selama enam hari. Kemudian di Sidoarjo selama delapan hari dan di Gresik selama enam hari. Namun angka itu tidak bisa dipertahankan sampai 14 hari sesuai standar WHO dan Bappenas. Akibat masyarakat yang masih menggelar kegiatan unjung-unjung saat lebaran.

"Tetapi kemudian imbauan kami pada saat lebaran supaya silaturahim secara virtual dan seterusnya, itu tidak mudah untuk mengajak masyarakat halal bi halalnya nanti secara digital saja. Ternyata dianggap kurang afdol," katanya.

Baca Juga: 70 Persen Warga Jatim Gak Pakai Masker, Jokowi: Angka Ini Gede Banget!

Berita Terkini Lainnya