Lantik Pejabat Tanpa Angkat Kadinkes, Khofifah Diprotes DPRD Jatim
Posisi Kadinkes akan diisi Plt
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Sebanyak 16 pejabat pratama tinggi di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) dilantik Gubernur Khofifah Indar Parawansa untuk menempati posisi baru. Pelantikan dilangsungkan secara hybrid (daring dan luring) karena ada dua alasan.
Pertama, sekarang masih Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level. Kedua, beberapa pejabat masih menjalani isolasi mandiri (isoma) karena terkonfirmasi positif COVID-19. Dalam pelantikan ini, Khofifah menggeser dr. Herlin Ferliana dari kursi Kepala Dinas Kesehatan. Sehingga sekarang posisinya lowong.
1. Pelantikan sempat terkendala positif COVID-19 dan PPKM Darurat
Khofifah mengatakan, sebenarnya ia telah mengajukan nama-nama eselon II ke Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) sejak awal Juni lalu. Nah, ketika disetujui dan akan dilantik, beberapa orang dilaporkan positif COVID-19, sehingga harus ditunda. Kemudian pelantikan digeser ke awal Juli, tapi ternyata ada kebijakan PPKM Darurat.
"Saya bilang nek (kalau) PPKM Darurat kita pelantikan nanti ada kesan tidak sesuai dengan suasana PPK Darurat. Terus saya bilang Senin kemarin, Senin ayo pelantikan, saya bilang gitu, terus ada yang positif lagi, coba bayangkan," beber Khofifah usai melantik di Grahadi, Rabu (28/7/2021).
"Lalu saya bilang, Rabu wes, mugo-mugo ndang onok seng wes mari iki positif terus negatif, ternyata kemarin saya dapat info, bu yang ini, ini dan ini, tiga orang ini masih positif. Wes ngene ae mari, pelantikane secara virtual, harus ada yang di hadirkan buk, iya yang sekarang tidak positif hadirkan, supaya ada sertijab dan ada penandatangan fakta integritas," dia melanjutkan.
Baca Juga: Sejumlah Vaksin AZ di Jatim akan Kedaluwarsa, Kadinkes: Tidak Banyak
Baca Juga: 9 Orang Positif COVID-19, Kadinkes Malang Sebut Bukan Klaster