TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ironi Perawat Jatim: 337 Terpapar COVID-19, Insentif Tak Kunjung Cair

Jumlah perawat yang positif COVID-19 terus bertambah

Ilustrasi Lorong Rumah Sakit. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Surabaya, IDN Times - Tingginya kasus positif COVID-19 di Jawa Timur (Jatim) sejalan dengan bertambahnya jumlah tenaga kesehatan yang terpapar. Data Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menyebutkan, hingga Jumat (17/7/2020) sebanyak 337 perawat di Jatim terjangkit virus SARS CoV-2.

1. Perawat di Surabaya paling banyak terpapar virus corona

Ilustrasi perawat COVID-19 (Dok.IDN Times/Istimewa)

Dari kumulatif perawat terinfeksi virus corona, PPNI Jatim mencatat paling banyak ditemukan di Kota Surabaya, yakni 146 orang. Kebanyakan mereka yang bertugas di rumah-rumah sakit Kota Pahlawan. Sedangkan untuk yang meninggal dunia, ada 12 perawat.

"Mayoritas yang terpapar di Surabaya dari RS besar. Maaf saya belum bisa menyebutkan nama RS-nya," ujar Ketua PPNI Jatim Prof Nursalam MNurs kepada IDN Times.

Baca Juga: 247 Perawat Jatim Terpapar COVID-19, 108 Berada di Surabaya

2. Diperparah insentif yang tak kunjung cair

Ilustrasi uang (IDN Times/Mela Hapsari)

Kondisi ini, lanjut Nursalam, diperparah dengan seretnya insentif perawat di Jatim. Pencairannya tak lebih dari 30 persen. Padahal beberapa waktu lalu Presiden Joko 'Jokowi' Widodo sudah menyinggung minimnya serapan di kementerian yang dinakhodai dr. Terawan Agus Putranto itu.

"Insentif sampai sekarang belum (cair merata). Surabaya belum sama sekali. Beberapa RS yang tidak ditunjuk sebagai RS rujukan meskipun melayani COVID-19, tidak mendapatkannya," beber dia.

Baca Juga: Ketua PPNI Jatim Ungkap Insentif Perawat Baru Cair 20 Persen

Berita Terkini Lainnya