TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hanya 6 Bulan, Negara Merugi Rp1,09 triliun Akibat Korupsi

Di Jawa Timur ada selusin kepala daerah terjerat korupsi

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Surabaya, IDN Times - Kasus korupsi di Indonesia tentu saja bukan menjadi hal baru. Terbukti, dua tahun terakhir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah menetapkan selusin kepala daerah di Jawa Timur (Jatim) sebagai tersangka. Hal ini tentunya sangat menjadi keprihatinan para publik.

1. Sebanyak 139 kasus korupsi rugikan negara Rp1,09 triliun

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Mantan Kepala Kejati Jatim, Maruli Hutagulung mengatakan, data ICW 2018 menyebut selama satu semester ini, sudah ada 139 kasus korupsi. Kerugian negara akibat kasus tersebut mencapai Rp1,09 triliun. Dengan nilai suap sebesar Rp42,1 miliar. Sementara jumlah tersangkanya pun mencapai 351 orang.

“Kita prihatin, karena korupsi yang makin masif ini rupanya menggerus integritas publik secara umum, bukan hanya dari sisi pelaku korupsinya. Indeks Perilaku Anti-Korupsi di Indonesia makin menurun, yang menunjukkan ada potensi masyarakat kita makin permisif terhadap korupsi. Ini bahaya,” ujar Maruli dalam sebuah seminar pemberantasan korupsi yang digelas Asian Law Student Association (ALSA) di Fakultas Hukum Unair, Kamis (18/10).
 

Baca Juga: Dalam 2 Tahun, Selusin Kepala Daerah di Jatim Tersandung Kasus KPK

2. Puluhan ASN terlibat korupsi, masyarakat harus tolak money politic

(Ilustrasi anti korupsi) Corruption Watch

Maruli menambahkan, selama setengah tahun ini Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terseret kasus korupsi masih tinggi. Dari kementerian ada 3 tersangka, Badan/Lembaga ada 6 tersangka, pemerintah provinsi 7 tersangka, pemerintah kabupaten 57 tersangka dan pemerintah kota (pemkot) ada 12 tersangka.

”Dalam hal ini, masyarakat perlu tegas untuk menolak kandidat yang melakukan money politic. Kalau mau Indonesia bersih, ya tolak money politic, karena hulu korupsi salah satunya datang dari sana. Caleg atau calon kepala daerah harus mengembalikan modal kampanye, belum lagi kalau ternyata modalnya hasil utang atau menggadaikan rumah mertua,” kata Maruli disambut tawa ratusan mahasiswa.

Baca Juga: Banyak Kepala Daerah Terjerat Korupsi, Soekarwo Ingin Ada Tes Kejiwaan

Berita Terkini Lainnya