TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dukung Machfud, Golkar Tidak Menutup Peluang Pindah Koalisi

Buntut pertemuan Gus Hans dengan Hasto

Ilustrasi Pilwali Surabaya. IDN Times/Sukma Shakti

Surabaya, IDN Times - Ketua DPD Golkar Surabaya, Blegur Prijanggono tidak menampik adanya pertemuan antara Wakil Ketua DPW Golkar Jatim, Zahrul Azhar Asumta atau yang lebih dikenal Gus Hans dengan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Pertemuan ini menguatkan sinyal Sekjen Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) ini akan dipinang PDIP pada Pilkada Surabaya 2020.

Spekulasi pun banyak bermunculan, salah satunya soal wacana Gus Hans menjadi wakil dari bakal calon wali kota (bacawali) dari PDIP. Bahkan beredar di WhatsApp Group (WAG), foto Gus Hans disandingkan dengan Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana. Padahal nama Gus Hans sudah diusulkan Golkar Surabaya untuk jadi pendamping Machfud Arifin di Pilkada Surabaya.

1. Yang dilakukan Gus Hans dinilai wajar

Gus Hans (dua dari kiri) saat menghadiri pengajian di eks lokalisasi Dolly beberapa waktu lalu. IDN Times/Fitria Madia

Menanggapi hal itu, Blegur memilih melihat sisi positifnya. Dia menilai Gus Hans sedang meningkatkan elektabilitasnya jelang Pilkada Surabaya 2020. Hal itu sudah menjadi hal yang lumrah dalam dinamika politik. "Sehingga apapun yang ditetapkan (dilakukan) Gus Hans (ketemu Hasto), sah-sah saja," katanya ditemui di RM Nur Pacific, Surabaya, Selasa (7/7/2020) malam.

Baca Juga: Tak Direkom NasDem di Pilwali Surabaya, Gus Hans Minta Transparansi

2. Tegaskan masih dukung Machfud, tapi bisa saja pindah koalisi

Bacawali Kota Surabaya Machfud Arifin saat diwawancara di Pakis Gunung, Sabtu (14/3). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Jika Gus Hans dipinang oleh PDIP menjadi wakil dari calonnya, Golkar Surabaya tidak mau gegabah pindah dukungan. Blegur memastikan di jajaran DPD akan menunggu petunjuk DPP terlebih dahulu. Tidak menutup kemungkinan, dukungan kepada Machfud dicabut, kemudian berkoalisi dengan partai berlambang kepala banteng moncong putih.

"(Pindah dukungan) itu keputusan DPP. Kita pelaksana tugas di Surabaya, kita seandainya ada petunjuk DPP arah kanan-kiri maka kita ikuti," ujar Blegur.

"(Dukungan) terbuka, saya rasa kita dinamis. Bukan berarti kita tidak konsisten pada dukungan. Sampai hari ini putusan tetap dukung Pak MA," tegas dia.

Baca Juga: Arif Fathoni Diusulkan Jadi Ketua Golkar Surabaya dan Dampingi Machfud

Berita Terkini Lainnya