Drop Out KB di Surabaya Capai 13 Persen, Ini Strategi BKKBN
Tren kehamilan saat pandemik diprediksi naik signifikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memprediksi angka kehamilan selama pandemik mengalami tren naik signifikan. Salah satu faktor penyebabnya adalah banyak yang drop out program KB.
1. Angka drop out KB di Surabaya capai 13 persen
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengatakan, angka drop out KB secara nasional saat pandemik COVID-19 masih mendekati sembilan persen, tapi Surabaya bisa sampai 13 persen. Selain itu terjadi angka penuruan aseptor KB pada bulan Maret-April. Dia memprediksi ada tambahan angka kehamilan sekitar 400 ribu.
"Kami sangat memperhatikan itu. Kalau ada tiga juta orang yang minum pil KB tapi tidak minum, suntik pil KB tapi tidak suntik, maka diperkirakan angka kehamilan akan naik. Itu yang harus diantisipasi," ujarnya saat kunjungan ke Kantor BKKBN Jatim.
Baca Juga: Di Tengah Pandemik, Pemkot Surabaya Siapkan 5 RS untuk Ibu Hamil