TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Disebut Lukai Mahasiswa Papua, FPI dan Pemuda Pancasila Datangi KontraS

Wah ada-ada aja...!

IDN Times/Ardiansyah Fajar

 

Surabaya, IDN Times - Puluhan massa Organisasi Masyarakat (Ormas) beramai-ramai mendatangi kantor KontraS di Jalan Lesti No. 45 Surabaya, Kamis (6/12). Massa yang terdiri dari Front Pembela Islam (FPI), Laskar Merah Putih, HIPAKAD, Pemuda Pancasila (PP), Patriot Garuda, Laskar Garuda Nusantara, Kobra, Solid NKRI dan Bela Negara mengklarifikasi pernyataan Kuasa Hukum Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Veronica Koman.

 

 

 

 

 

1. Datang untuk mengklarifikasi

IDN Times/Ardiansyah Fajar

 

Perwakilan Ormas Laskar Merah Putih, Bahrudin Muhdar mengatakan bahwa Veronica menyebut para ormas membawa bambu runcing dan melukai Aliansi Mahasiswa Papua (AMP). "Kami datang minta klarifikasi terkait yang disiarkan di media. Padahal sama sekali tidak melakukan kerusuhan, KontraS harus berimbang" ujarnya, Kamis (6/12).

2. Ingin tahu langkah hukum kontraS

Dok. IDN Time/Istimewa

 

Lebih lanjut, Baharudin menyampaikan kalau kedatangan ormas ke Kantor KontraS ingin tahu langkah hukum yang dilakukan terkait AMP. Dia menanyakan apakah soal kemanusiaan saja atau ada dukungan soal kemerdekaan Papua. "Ingin tahu batasannya soal persoalan makar ini ingin memerdekan Papua dari Indonesia. Mereka beri klarifikasi. Apa yang dikatakan Veronica bukan dari mereka," katanya.

3. Minta aparat tegas

IDN Times/Ardiansyah Fajar

 

Baharudin berharap aparat bisa mencegah apabila ada aksi kemerdekaan Papua. Menurutnya ada upaya pemerintah membubarkan kegiatan AMP. "Karena ada tanda pada saat aksi tanggal 1, ada logo, lambang Bintang Kejora. Di akhir menyanyi kami bukan NKRI dan Bintang Kejora. Pihak TNI dan Polri harus menjaga kedaulatan," katanya.

4. KontraS hanya melakukan pendampingan dari sisi kemanusiaan

Dok. IDN Times/Istimewa

 

Sementara itu, Sekjen KontraS Andi Irfan membenarkan kalau ormas yang datang menanyakan pernyataan Veronica. "Sudah diskusi dan saling jawab. Jadi ditanyakan sikap keduanya. Vero mendampingi aksi AMP, dan mendukung sikap kemerdekaan," katanya.

Sementara untuk sikap KontraS, Andi memastikan berbeda. Pihaknya hanya melakukan pendampingan tentang kemanusiaan saja. "KontraS melakukan pendampingan di Papua sejak 2003 (tentang kemanusiaan). Situasi itu mengubah posisi KontraS melakukan bantuan hukum, pendampingan dan advokasi," pungkasnya.

Baca Juga: Mengintip Asrama Papua Usai Kisruh Sabtu Malam

Berita Terkini Lainnya