TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dirut PDAM Angkat Bicara Soal Mikroplastik di Surabaya

Akan jadikan temuan itu sebagai referensi

Cawawali Surabaya Mujiaman. IDN Times/Tarida Alif

Surabaya, IDN Times - Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Mujiaman angkat bicara terkait penelitian yang dilakukan Komunitas Peneliti Muda UIN Malik Ibrahim Malang (Environmental Green) dan Lembaga Kajian Ekologi Lahan Basah (Ecoton). Sebab, hasil penelitian disebut Sungai Surabaya darurat mikroplastik dan berpotensi mencemari bahan baku PDAM.

1. Sebut suatu temuan baru di Sungai Surabaya

Direktur Utama PDAM Surya Sembada Surabaya, Mujiaman saat ditemui di kantornya, Senin (9/3). IDN Times/Fitria Madia

Mujiaman menilai, paramater temuan yang disampaikan Environmental Green dan Ecoton itu sangat baru mengenai mikroplastik. Dia menyebut dalam Permenkes nomor 492 tentang persyaratan kualitas air minum belum membahas rinci aturan mikroplastik dalam larutan air

"Permenkes 492 belum mengatur itu," ujarnya kepada IDN Times, Kamis (6/8/2020).

Baca Juga: 5 Benda di Sekitar Kita yang Mengandung Mikroplastik Berbahaya!

2. Saringan partikel PDAM capai 0,4 mikron

Ecoton saat mengambil sampel di Kalimas Surabaya. Dokumentasi Ecoton

Meski belum ada aturannya, Mujiaman memastikan suspending solid atau padatan yang tersaring bisa mencapai 0,4 mikron untuk air yang diolah PDAM Surya Sembada. Sedangkan temuan peneliti muda, mikroplastiknya berukuran 20 mikron.

"Partikel di atas 0,4 mikron itu namanya suspending solid. Kalau itu partikel yang tersuspensi, jadi tidak larut dalam air. Kalau tidak larut dalam air itu, jadi kita monitor itu total".

"Kalau makroplastik jelas habis. Kita hilangkan. Mikroplastik ada dua kemungkinan, ikut terpisah karna terjadi lokulasi dan filtrasi dilakukan di sini," jelas dia.

Baca Juga: Kali Surabaya Tercemar Mikroplastik, Berpotensi Cemari Bahan Baku PDAM

Berita Terkini Lainnya