TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Desa Jadi Kunci Penanganan COVID-19, Anas Andalkan Smart Kampung

Tiap desa punya tempat isolasi

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Dok. IDN Times

Banyuwangi, IDN Times - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mempunyai strategi tersendiri untuk mencegah penularan COVID-19 di daerahnya. Menurut bupati dua periode ini, penguatan di desa menjadi sangat penting.

"Daya tahan yang penting itu tiga pilar desa. Yaitu kepala desa, Babinsa, Babinkamtibmas," ujarnya saat live streaming Instagram bersama IDN Times, Jumat (22/5).

Baca Juga: Resep Membuat Ayam Kesrut Pedas Khas Banyuwangi yang Bikin Nagih! 

1. Tiap desa punya tempat isolasi

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bersama Wakil Bupati dan seluruh jajaran Forum Pimpinan Daerah (Dok. Humas Pemkab Banyuwangi)

Di Banyuwangi, lanjut Anas, dirinya memastikan setiap desa sudah mempunyai tempat karantina bagi warga pendatang, pemudik atau yang mempunyai gejala klinis ringan. Nah, tempat ini akan memberikan update data ke website Pemkab Banyuwang bernama "Smart Kampung".

"Kita sudah siapkan tiap desa ada ruang isolasi desa dan masing-masing desa terhubung di web pemda namanya Smart Kampung," kata dia.

2. Makan ditanggung pemerintah

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Nah, bagi siapapun warga yang menjalani isolasi di tempat karantina desa tak perlu khawatir soal kebutuhan pangan. Sebab, Pemkab Banyuwangi sudah menganggarkan untuk tiap desa, supaya memberi makan secara rutin.

"Semua disiapkan anggaran, semua yang terkait ini makanan ditanggung pemerintah. Tapi komprominya isolasi di tempat masing masing," kata Anas. Terkait karantina, wajib dijalankan selama 14 hari atau dua pekan.

3. Jika kondisi memburuk segera bawa ke RS rujukan COVID-19

Pasien PDP yang meninggal sebelumnya dirawat di RSUD Genteng. IDN Times/Istimewa

Apabila ada warga yang mengalami gejala berat menyerupai COVID-19, Anas mengarahkan agar segera dibawa ke rumah sakit rujukan. Sekarang ini sudah tersedia enam rumah sakit rujukan COVID-19 di Banyuwangi. Semua anggaran penanganan juga terus ditambah dari realokasi APBD 2020.

"Banyuwangi semula tiga bulan ini dari Rp5 miliar ke Rp78 miliar. (Jika berlanjut) sampai akhir tahun (disiapkan) Rp135 miliar dana APBD, sebagian anggaran kita realokasi dan refokus saat dan pssca COVID-19," ucapnya.

"Seperti perjalanan dinas, belanja tidak rutin kami skrub semua. Termasuk (anggaran Dinas) PU yang tidak penting," dia melanjutkan.

Baca Juga: Banyuwangi Siapkan New Normal Pelayanan Publik di Tengah Pandemik

Berita Terkini Lainnya