TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cak Imin Mencuit Surabaya Tidak Ada Kemajuan, Risma: Gak Punya Medsos

Kalian sepakat sama Cak Imin?

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (baju garis ungu) saat menyapu kawasan Darmo Park Surabaya (Dok. Humas Pemkot Surabaya)

Surabaya, IDN Times - Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar mencuitkan perihal perkembangan Kota Surabaya, Minggu (16/2). Menurutnya selama ini Kota Pahlawan tidak ada kemajuan signifikan.

"Surabaya Kota Pahlawan dan legenda, tapi kok gak onok (ada) kemajuan yang siginificant (signifikan) ya," cuitnya di akun Twitter pribadi @cakimiNOW. Cuitan yang diunggah pada 15 Februari 2020 itu pun menuai komentar beragam dari para warganet. Meski sebagian kontra dengan pendapat Cak Imin, tak sedikit pula yang setuju. 

1. Risma tak mau menanggapi

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menerima permintaan maaf penghinanya di Facebook. IDN Times/Fitria Madia

Cuitan Wakil Ketua DPR RI itu juga tidak ditanggapi oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Alasannya dia belum membaca cuitan pria yang akrab disapa Cak Imin itu.

"Cuitannya cak Imin aku ndak tau, aku nggak punya medsos (Twitter)," ujar Risma singkat usai peresmian English Corner Surabaya di Balai Pemuda, Selasa (18/2).

2. Ketua DPRD Surabaya sebut banyak kemajuan selama dipimpin kader PDIP

Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono saat menggelar reses di Kampung Mejoyo (6/2). Dokumentasi DPRD

Sementara itu, Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono mengaku tidak terlalu tertarik untuk berkomentar. Karena hanya akan memancing debat kusir. Menurutnya, selama 18 tahun Surabaya dipimpin wali kota, yang kader PDIP banyak kemajuan.

"Sejak Wali Kota Bambang DH, dan kini Wali Kota Tri Rismaharini," ucap Awi sapaan akrabnya.

"Tanyakan pada rakyat di kampung-kampung. Apa yang dikerjakan Wali Kota Bu Risma. Saya yakin, rakyat Surabaya akan memberikan jawaban jujur. Seperti apa kesejahteraan dan kemajuan peradaban kota yang terlihat dengan kasat mata, buah dari kebijakan-kebijakan pro-rakyat. Mulai pendidikan, kesehatan, pembenahan kemiskinan, infrastruktur, lingkungan yang hijau dan asri, perbaikan kampung," ungkapnya.

Baca Juga: Penghinanya Ingin Bertemu, Risma: Saya Tak Mau Memperpanjang Kasus

Berita Terkini Lainnya