TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Banjir Banten dan Jakarta Berdampak pada Harga Cabai Rawit di Jatim

Yang suka pedas-pedas puasa dulu

Cabai merah besar. IDN Times/Daruwaskita

Surabaya, IDN Times - Harga cabai rawit perlahan tapi pasti mengalami kenaikan. Hal tersebut tak lepas dari dampak banjir di kawasan Banten dan Jakarta yang menyedot banyak stok. Terbukti, saat ini beberapa daerah di Jatim sudah merasakan kenaikannya.

"Recovery banjir kemarin menyedot beberapa komoditi termasuk cabai cukup besar. Kebutuhannya lumayan tinggi. Itu juga ikut menyumbang, di samping curah hujan dan hama," ujar Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Jatim Tri Bagus Sasmito, Sabtu (18/1).

1. Kenaikan tertinggi di Tulungagung

unsplash.com/Jonathan Niederhoffer

Kenaikan harga cabai rawit dapat dilihat di Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Disperindag Jatim. Di Tulungagung, harga cabai rawit mencapai 302,94 persen atau Rp228.335 per kilogram. Fantastis.

Sedangkan di Surabaya harga cabai Rp67.400 per kilogram, dan di Kota Batu Rp71.250 per kilogram. "Di sentra produksi sendiri di produsen harga cabai bisa mencapai Rp54.000 per kilogram," kata Bagus.

Baca Juga: Rawan Penyakit, Petani Cabe Banyuwangi Berharap Harga Stabil

2. Pemprov petakan daerah yang akan panen cabai rawit

Panen cabai merah besar di lahan pasir Pantai Samas. IDN Times/Daruwaskita

Meskipun harganya naik, sebenarnya stok cabai rawit di Jatim masih mencukupi. Tapi tidak dipungkiri mulai menipis. Nah, upaya Pemprov Jatim ialah dengan memetakan daerah mana saja yang akan panen.

"Kami (Disperindag) dan Dinas Pertanian sedang memetakan daerah yang akan panen raya cabai rawit," ucap Bagus.

Baca Juga: Kenalkan Berbagai Jenis Cabai, Kementan Gelar Festival Cabai

Berita Terkini Lainnya