TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

37 Kabupaten/Kota di Jatim Zona Kuning, Sisa Satu Zona Oranye

Tapi yo maskere tetep digawe rek!

Peta risiko COVID-19 Jatim. Dukumentasi Pemprov Jatim

Surabaya, IDN Times - Status zonasi di Jawa Timur (Jatim) terus menunjukkan tren membaik. Berdasarkan data milik pemerintah provinsi (pemprov), saat ini peta risiko Jatim didominasi warna kuning. Artinya dalam risiko rendah. Capaian ini pun diunggah Gubernur Khofifah Indar Parawansa di Instagram @khofifah.ip, Kamis (16/9/2021).

1. Tersisa Kota Blitar zona oranye

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau pelaksanaan SKD CPNS di Graha Unesa, Selasa (14/9/2021). Dok. Humas Pemprov Jatim.

Dalam data per 15 September 2021, ada sebanyak 37 kabupaten/kota yang sekarang masuk zona kuning. Sementara itu, tersisa satu daerah yang masih zona oranye atau tingkat risiko sedang penyebaran COVID-19. Nah, satu daerah ini ialah Kota Blitar.

"Alhamdulillah, berdasarkan rilis Satgas COVID-19 pusat tanggal 15 September, tercatat 37 daerah di Jatim masuk zona kuning (risiko rendah), setara 97,37 persen," tulis Khofifah.

Baca Juga: Surabaya Zona Kuning, Ini Rahasianya

2. Positivity rate hanya 1,85 persen

Ketua Umum Pengurus Pusat IKA Unair, Khofifah Indar Parawansa. Dok. Istimewa.

Mantan Menteri Sosial itu menyampaikan, membaiknya kondisi COVID-19 di Jatim ini lantaran positivity rate yang semakin rendah. Sekarang ini di angka 1,85 persen. Nah, positity rate ini didapat dari tambahan kasus COVID-19 dibagi dengan jumlah testing.

Rata-rata kasus baru di Jatim dalam sepekan terakhir di kisaran 300-600 kasus tiap harinya. Sementara untuk jumlah testing, 147.912 per minggu. Khofifah menyebut, jumlah tes PCR di Jatim sudah sesuai standar WHO yakni lebih dari 40.479 tes per minggu.

"Ini adalah rekor terendah selama pandemi. Mari terus pertahankan capaian ini dengan patuhi prokes (protokol kesehatan) dan percepat vaksinasi," kata Khofifah.

Baca Juga: Khofifah Klaim Jatim Sudah Kuning, Epidemiolog: Kuning-Kuning Delima?

Berita Terkini Lainnya