TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Serius Garap LRT, Sutiaji Ajak Ketemu Pimpinan Daerah se-Malang Raya

Sudah ada investor, diperkirakan habis Rp35 Triliun

LRT Jakarta. Instagram.com/adhikaryaid

Malang, IDN Times - Pemerintah Kota Malang tampaknya serius menggarap rencana pembangunan Light Rapid Transit (LRT). Sejauh ini pihak Pemkot Malang mengklaim bahwa sudah ada investor dari Tiongkok yang siap membiayai pembangunan LRT tersebut. Guna melancarkan proyek tersebut, Pemkot Malang bakal segera membangun komunikasi dengan dua pimpinan daerah di Malang Raya. Sebab, direncanakan LRT tersebut bakal melintasi tiga area tersebut. 

1. Kota Malang mencapai 35 Km

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Untuk Kota Malang, rencananya jalur LRT yang akan dibangun sepanjang 35 km. Jumlah tersebut bakal melintasi berbagai lokasi mulai antar kampus hingga bebera lokasi penting. Nantinya, Pemkot juga berharap LRT bisa disambungkan ke Kabupaten Malang dan Kota Batu. Sehingga konektifitas antar ketiga wilayah bisa semakin bagus. 

"Tentu harapanya bisa dibangun juga didua wilayah itu. Nanti rencananya kami akan mengagendakan pertemuan dengan Bupati Malang dan Wali Kota Batu," beber Wali Kota Malang, Sutiaji, Senin (17/2). 

2. Nilai investasi mencapai Rp36 Triliun

IDN Times/ Alfi Ramadana

Lebih jauh, Sutiaji menjelaskan bahwa setidaknya ada 35 trase dari LRT yang direncanakan. Selain penghubung antar kampus, LRT juga akan menghubungkan kantor-kantor pemerintahan di Kota Malang. Nilai investasinya tidak tanggung-tanggung. Diperkirakan untuk membangun LRT itu diperlukan anggaran setidaknya Rp6-36 triliun. 

"Asumsinya kalau satu kilo habisnya Rp250-300 miliar, maka kalau 35 kilometer sekitar Rp36 triliun," tambahnya. 

Baca Juga: Sambut Natal dan Tahun Baru, LRT Jakarta Suguhkan Akapela di Kereta

3. Segera selesaikan urusan perizinan

Instagram.com/adhikaryaid

Usai mendapat kepastian mengenai investor yang bakal mendanai, kini Pemkot Malang bakal segera menemui Dirjen Perkeretapian untuk membahas hal itu. Terutama untuk perizinan dan tentu saja nantinya pengelolaan. Hal itu juga sesuai dengan instruksi yang diberikan gubernur. 

"Gubernur memang meminta untuk segera membangun komunikasi dengan Dirjen Perkeretapian. Terutama untuk perizinan dari rencana proyek LRT itu," sambungnya. 

Baca Juga: Pemerintah Pusat Batalkan LRT Jakarta Fase 2 Pulogadung-Kebayoran

Berita Terkini Lainnya