TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pembangunan Pipa Baru, PDAM Kota Malang Minta Bantuan Kemen PUPR

Biaya membangun baru cukup besar

Kebocoran pipa PDAM bukanlah yang pertama terjadi. Dok/ Humas Pemkot Malang

Malang, IDN Times - Bocornya pipa saluran air di kawasan Tajinan, Kabupaten Malang memang berdampak pada suplai air ke beberapa wilayah Kota Malang. Kondisi tersebut sepertinya masih bakal terus terjadi hingga perbaikan selesai. Saat ini PDAM kota Malang memang masih terus berupaya melakukan perbaikan agar suplai air bisa kembali berjalan dengan baik. 

1. Minta bantuan pusat

Walikota Malang melakukan peninjauan langsung ke lokasi bocornya pipa PDAM. Dok/ Humas Pemkot Malang

Pipa transmisi tersebut merupakan bantuan dari pusat sekitr enam tahun lalu. Karena sudah cukup lama digunakan, maka pipa transmisi tersebut mulai rapuh dan akhirnya kembali pecah. Salah satu upaya selain melakukan perbaikan jaringan ataupun upaya untuk membangun jaringan baru. Namun demikian, untuk memulai semuanya memerlukan biya besar. Maka dari itu, PDAM kota Malang berharap bantuan dari pusat. 

"Kalau kami melakukan sendiri tidak ada dana. Sebab biaya yang diperlukan sangat besar," beber Nor Muhlas, Selasa (14/1). 

2. Biaya sangat besar

Walikota Malang melihat langsung pipa PDAM yang me galami kebocoran. Dok/ Humas Pemkot Malang

Lebih jauh, Muhlas mengakui bahwa biaya yang dibutuhkan untuk pergantian pipa baru memerlukan biaya besar. Setidkanya ada tiga pilihan pipa yang bisa jadi alternatif pengganti pipa yang rusak. Untuk pilihan pertama adalah pipa Hdpe dengan biaya mencapai Rp 35 milyar, lalu ada pipa Daxtil Rp 195 Milyar dan pipa Ji Rp 26 Milyar. 

"Lokasi pipa yang pecah tersebut memang cukup ekstrem. Berada di cekungan dengan panjang mencapai 3,7 km. Untuk itu perlu bantuan untuk membangun jaringan baru," tambahnya. 

3. Minta masyarakat menandon air

Lokasi pipa PDAM yang pecah di jl Kidal, Tajinan. Dok/ Humas Pemkot Malang

Sementara itu, selagi melakukan perbaikan, pihaknya juga menyarankan kepada masyarakat untuk menandon air. Sebab, memang perbaikan masih belum selesai. Sehingga masyarakat harus lebih bersabar menunggu hingga air kembali mengalir normal. 

"Tentunya kami meminta maaf atas ketidaknyamanan ini. Kami terus berupaya untuk memperbaiki kerusakan agar air bisa kembali mengalir normal," sambungnya. 

Baca Juga: Pemkot Malang Hibahkan Satu Unit Ambulans kepada PMI Kota Malang

4. Susah laporkan ke pusat

Walikota Malang, Sutiaji sudah melaporkan kejadian tersebut ke pusat. IDN Times/ Alfi Ramadana

Sementara itu, Walikota Malang, Sutiaji mengakui sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pemerintah pusat. Sebab, pipa yang mengalami kerusakan merupakan bantuan dari Kemen PUPR pada tahun 2014 lalu. Sehingga memang sudah selayaknya waktunya untuk pergantian agar bisa lebih baik. 

"Mungkin memang sudah waktunya ganti. Jadi ya harus diganti," jelasnya. 

Baca Juga: Bukan Banjir, Kebocoran Pipa PDAM TKR Penyebab Jalan Daan Mogot Ambles

Berita Terkini Lainnya